PBNU apresiasi Jokowi mulai berkantor di IKN

id NU

PBNU apresiasi Jokowi mulai berkantor di IKN

Ketua PBNU Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi KH Muhammad Faesal. ANTARA/Mansur Suryana

Rangkasbitung (ANTARA) -
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai berkantor untuk pertama kalinya di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), pada Juli 2024.
"Kami mendukung Jokowi mulai bekerja di IKN," kata Ketua PBNU Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi KH Muhammad Faesal saat dikonfirmasi pada Kegiatan Konferensi Cabang (Konfercab) NU Kabupaten Lebak ke X di Ponpes Albayan Rangkasbitung, Lebak, Selasa.
Ia mengatakanPBNUselalu berkiblat kepada semua aturan dan ketentuan-ketentuan di NKRI, termasuk Undang-Undang IKN. Sebagaibagian dari masyarakat Indonesia, kata dia, PBNUberkewajiban mendukung IKN. ApalagiPresiden Jokowi mulai berkantor di sana ddalam proses menjalankan roda pemerintahan.
Menurutnya, kehadiran IKN itu sangat menjanjikan sebagai pusat pemerintahan, apalagi peringatan Hari Kemerdekaan RI pada Agustus 2024 akan dilaksanakan di IKN.
"Saya kira ini permulaan awal yang baikbahwa membangun itu tidak seperti membalikkan tangan dan IKN itu harus melalui proses," kata Faesal.
Menurut dia, pemerintah yang baru harus dapat melanjutkan dengan terobosan-terobosan di IKN, seperti yang sudah dilakukan pemerintah sekarang.
PBNU, kata dia, menilai IKN itu harus berlanjut sesuai harapan masyarakat, agar pembangunaninfrastruktur tidak Jawa sentristetapi harus Indonesia sentris.
"Kita mendukung sepenuhnya IKN menjadi pusat pemerintahan," ucapnya.
Lebih jauh Faesal mengatakan pada kepengurusan baru PCNU Kabupaten Lebak nanti harus mandiri dengan menjalankan empat pelayanan yang wajib dilakukan sesuai amanat Muktamar NU ke 34 di Provinsi Lampung tahun 2021, yaitu antara lain memiliki kantor Kantor Sekretariat PCNU dan memiliki sertifikat tanah dan pembangunan, serta mematuhi aturan-aturan, danmemiliki lembaga usaha atau koperasi.
"Jika jamaah NU sejahtera dengan mandiri dan mengelola usaha, dipastikan tidak minta-minta mengajukan proposal," katanya.
Baca juga: Telkomsel Hadirkan GraPARI Nusantara di IKN
Baca juga: Jadi Pintu Masuk IKN, Kaltara Berbenah Tingkatkan Produktivitas Pangan Nasional