Nunukan (AntaranewsKaltara) - Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kaltara masih kesulitan mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) akibat beberapa kendala yang belum mampu di atasi.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nunukan, Muh Taufik di Nunukan, Rabu ketika ditanyakan, kendala yang dialami sehingga wisman belum ada masuk daerahnya.
Berbagai fasilitas pendukung yang dibutuhkan untuk menarik wisman berkunjung ke daerah itu adalah sarana transportasi yang masih minim, ketersediaan penginapan dekat dari lokasi destinasi wisata dan kurangnya promosi obyek-obyek wisata.
Ia mengakui itu belum mampu diatasi sehubungan mengatasinya karena berbagai alasan yang sulit diutarakannya.
"Memang kita di Nunukan ini masih sulit mendatangkan wisman dibandingkan daerah lain di Kaltara," ujar Muh Taufik yang baru sebulan menjabat Kabid Pariwisata.
Meskipun banyak kendala dia mengatakan, masih mempelajarinya agar secara perlahan dapat diatasi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan melalui sektor pariwisata.
Salah satu yang bakal dilakukan adalah dalam waktu dekat ini akan menggelar pelatihan pengelolaan "home stay" bagi masyarakat di Krayan yang berbatasan langsung dengan Negeri Sarawak.
Namun masalah ketersediaan sarana transportasi, Muh Taufik menjelaskan, butuh intervensi pemerintah pemerintah pusat. Termasuk pengembangan kawasan-kawasan wisata yang dianggap layak menjadi daya tarik wisman.
Muh Taufik menyatakan, sejumlah destinasi di Kabupaten Nunukan yang layak dikembangkan seperti hutan, budaya, adat istiadat dan makanan khas Krayan.
Hanya saja, kawasan tersebut belum bisa dijadikan destinasi wisata bagi wisman karena belum dikelola secara profesional dan belum tersedianya sarana pendukung.
Padahal di Krayan sejumlah obyek wisata yang sangat layak seperti gunung yang berada di tengah-tengah kawasan, garam gunung dan tradisi masyarakat yang masih asli.
Muh Taufik mengharapkan, dukungan penuh dari pemerintah pusat sekaitan dengan anggaran demi pengembangan kawasan pariwisata di daerah itu yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Jika kawasan pariwisata benar-benar dikelola dengan baik maka wisman dari negeri tetangga Malaysia maupun negara lain dapat berkunjung ke daerahnya.
Target pertama adalah menarik wisman yang berkunjung di Kota Tarakan dan Kabupaten Malinau maupun Negeri Sabah.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nunukan, Muh Taufik di Nunukan, Rabu ketika ditanyakan, kendala yang dialami sehingga wisman belum ada masuk daerahnya.
Berbagai fasilitas pendukung yang dibutuhkan untuk menarik wisman berkunjung ke daerah itu adalah sarana transportasi yang masih minim, ketersediaan penginapan dekat dari lokasi destinasi wisata dan kurangnya promosi obyek-obyek wisata.
Ia mengakui itu belum mampu diatasi sehubungan mengatasinya karena berbagai alasan yang sulit diutarakannya.
"Memang kita di Nunukan ini masih sulit mendatangkan wisman dibandingkan daerah lain di Kaltara," ujar Muh Taufik yang baru sebulan menjabat Kabid Pariwisata.
Meskipun banyak kendala dia mengatakan, masih mempelajarinya agar secara perlahan dapat diatasi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan melalui sektor pariwisata.
Salah satu yang bakal dilakukan adalah dalam waktu dekat ini akan menggelar pelatihan pengelolaan "home stay" bagi masyarakat di Krayan yang berbatasan langsung dengan Negeri Sarawak.
Namun masalah ketersediaan sarana transportasi, Muh Taufik menjelaskan, butuh intervensi pemerintah pemerintah pusat. Termasuk pengembangan kawasan-kawasan wisata yang dianggap layak menjadi daya tarik wisman.
Muh Taufik menyatakan, sejumlah destinasi di Kabupaten Nunukan yang layak dikembangkan seperti hutan, budaya, adat istiadat dan makanan khas Krayan.
Hanya saja, kawasan tersebut belum bisa dijadikan destinasi wisata bagi wisman karena belum dikelola secara profesional dan belum tersedianya sarana pendukung.
Padahal di Krayan sejumlah obyek wisata yang sangat layak seperti gunung yang berada di tengah-tengah kawasan, garam gunung dan tradisi masyarakat yang masih asli.
Muh Taufik mengharapkan, dukungan penuh dari pemerintah pusat sekaitan dengan anggaran demi pengembangan kawasan pariwisata di daerah itu yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Jika kawasan pariwisata benar-benar dikelola dengan baik maka wisman dari negeri tetangga Malaysia maupun negara lain dapat berkunjung ke daerahnya.
Target pertama adalah menarik wisman yang berkunjung di Kota Tarakan dan Kabupaten Malinau maupun Negeri Sabah.