Dua Perusahaan China Kilang dan Infrastruktur Pelabuhan di Tanah Kuning--Gubernur Keluarkan Surat Rekomendasi, untuk Dukungan Resmi

id ,

Dua Perusahaan China Kilang dan Infrastruktur Pelabuhan di Tanah Kuning--Gubernur Keluarkan Surat Rekomendasi, untuk Dukungan Resmi

INVESTASI : Gubernur Kaltara, H Irianto Lambrie saat bertemu dengan jajaran direksi dua perusahaan asal China di Tower Jamsostek, Jakarta, Selasa (21/03). (dok humas)

Jakarta (Antara News Kaltara) - Upaya GubernurKalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie untuk menggaet investor, mulaiterlihat hasilnya. Bertempat di Lantai 10 Tower Jamsostek Jl Gatot Soebroto,Jakarta, Selasa (21/3) gubernur melakukan pertemuan dengan dua perusahaan asalChina, sekaligus menyerahkan surat rekomendasi sebagai dukungan.

Dua investor dari China yangserius berinvestasi di Kaltara tersebut, adalah China Railway ConstructionCorporation (CRCC) yang bergerak di bidang konstruksi serta Honghua Group,perusahaan energy dan migas.

CRCC, seperti disampaikanPresiden Direktur (Presdir)-nya, Mr Hao Yue Ming, berencana membanguninsfrastruktur pendukung pelabuhan. Salah satunya rel kereta dari Tanjung Selormenuju Tanah lokasi Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) TanahKuning - Mangkupadi, Bulungan.

"Kami sangat-sangatberminat untuk berinvestasi di Kalimantan Utara. Setelah ada surat dukunganini, kami segera mem-followup. Salah satunya dengan menyusun FS (FeasibilityStudy)-nya," ujar Hao You Mingi yang didampingi Bun Sentoso dan beberapajajaran manajemen perusahaan lainnya.

Di tempat sama, GeneralManager (GM) Honghua Group Mr Feng Qi menyebutkan, pihaknya tertarikberinvestasi membangun kilang minyak mini di lepas pantai Tanah Kuning. Selainitu, perusahaan asal Negeri Tirai Bambuitu juga akan membangun modular offshore power plant atau pembangkitlistrik tenaga gas (PLTG) terapung.

Sementara itu, GubernurKaltara H Irianto Lambrie menyampaikan terima kasih atas keseriusan keduainvestor tersebut. Diberikannya surat rekomendasi, sebagai dukungan resmikepada perusahaan itu, kata Irianto, membuktikan jika dirinya dan pemerintahprovinsi sangat mendukung investasi ke Kaltara. "Dengan adanya suratdukungan ini, perusahaan sudah punya legalitas untuk memulai kegiatan awalnya,sebelum nanti ditindaklanjuti dengan kontrak kerjasama (MoU)," ujarIrianto.

Gubernur mengatakan, denganpotensi yang ada Kaltara siapa menerima investor-investor yang bakal masuk.Termasuk memberikan kemudahan perijinan, yang tentunya tetap mengacu padapertaran perundang-undangan yang ada.

"Kita punya potensiSumber Daya Alam (SDA), seperti salah satunya sungai yang bisa menghasilkanenergy listrik hingga 20.000-an Megawatt (MW). Bahkan untuk tahap awal, tahunini sudah mulai dibangun konstruksinya untuk PLTA Sungai Kayan di Peso. Tahapawal kita targetkan selesai dalam waktu 4 tahun dan menghasilkan 900Megawatt," paparnya.

Irianto juga mengungkapkanpeluang investasi saat KIPI nanti dibangun. Bahkan sejak sekarang sejumlahinvestor telah menyatakan minatnya. Sebut saja PT Inalum, perusahaan pengolahanalumunium, yang akan membangun smelter di KIPI Tanah Kuning.

Gubernur berharap perusahaanyang berinvestasi di Kaltara ini benar-benar serius melakukan usahanya. Meskitelah diberikan surat rekomendasi sebagai dukungan resmi, bukan berartiperusahaan tidak akan dievaluasi. "Tetap akan di evaluasi, jika dalamwaktu dua tahun ke depan tidak ada kemajuan signifikan, bisa dicabut dandialihkan ke investor lain yang lebih serius," imbuhnya.


Editor : Firsta Susan Ferdiany
COPYRIGHT © ANTARA 2017

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.