Kaltara Terbangun dengan Kerja Keras dan Kedisiplinan

id ,

Kaltara Terbangun dengan Kerja Keras dan Kedisiplinan

APRESIASI : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menyerahkan cinderamata kepada Wakil Dekan II Bidang Umum dan Keuangan FEB Unmul Samarinda, Dr Fitriadi. (dok humas)

Samarinda (Antara News Kaltara) - Dalam mendukung percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya program yang direncanakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara. Adapun SDM yang berkualitas sebagaimana dimaksud, adalah SDM yang memiliki perubahan mindset atau pola pikir untuk maju meski harus berjuang dari nol. Hal ini telah dikerjakan dan direalisasikan oleh Provinsi Kaltara.

Keberadaan SDM dengan mindset berkualitas, sangat penting untuk menopang kegiatan pembangunan infrastruktur fisik dan investasi yang tengah dikebut perealisasiannya. Demikian disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat memberikan Kuliah Umum kepada puluhan mahasiswa baru program Pascasarjana (Magister) atau Strata Dua (S2) dan Doktoral atau Strata Tiga (S3) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Sabtu (19/8).

Dalam pemaparannya di Gedung Pertemuan Lantai 3 Kantor Dekanat FEB Unmul Samarinda itu, Gubernur menyebutkan, sebagai sebuah provinsi yang baru, Kaltara sangat membutuhkan manusia dengan pola pikir pekerja keras serta memberikan kritik konstruktif berikut solusinya. "Indonesia, khususnya Kaltara, masyarakatnya harus mampu menghilangkan rasa malas dan suka mengeluh. Agar dapat maju dengan cepat dalam berbagai bidang kehidupan. Juga jangan terlalu sering mengkritik kebijakan yang ada, tanpa memberikan solusi yang tepat," tegas Irianto.

Gubernur menuturkan, kesimpulan singkatnya, dari pengalaman dan realitas kehidupan yang dijalaninya saat ini, perubahan mindset masyarakat adalah hal yang menentukan sebuah daerah, provinsi atau negara itu dapat berkembang dan maju atau sebaliknya. "Saya dan jajaran Pemprov Kaltara tengah berupaya menegakkan kedisiplinan dan semangat bekerja keras sejak awal berdirinya provinsi ini. Sebab, berkat kedisiplinan dan kerja keras yang disertai dengan loyalitas akan membuat sebuah bangsa atau daerah akan sulit dikalahkan oleh tantangan apapun," urainya.

Menopang semua itu, lanjut Irianto, kedisiplinan untuk menaati semua aturan yang berlaku juga hal yang wajib dilakukan oleh semua pihak. Baik masyarakat, kalangan swasta hingga pemerintahan. Gubernur menegaskan, secara utuh kegiatan pembangunan yang telah realisasi, bahkan yang tengah diperjuangkan harus menempatkan aspek kepatuhan pada hukum. Ini dibarengi dengan azas efektif dan efisien, termasuk dalam pengelolaan anggaran.

"Tujuan dari pembangunan maupun pertumbuhan ekonomi itu, tak lain adalah mensejahterakan masyarakat. Dan, Kaltara sebagaimana yang ada, menyajikan semua itu dalam sebuah fakta," ungkap Irianto dalam kuliah umum bertema "Percepatan Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Utara dan Kalimantam Timur” itu.

Di kegiatan yang dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademi Unmul Samarinda Prof Dr Ir Mustofa Agung Sardjono, Wakil Dekan II Bidang Umum dan Keuangan FEB Unmul Samarinda Dr Fitriadi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang) Kaltara Fredrick Elia G, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara Sigit Muriyono, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Taupan Madjid, dan lainnya tersebut, Gubernur juga memaparkan gambaran kemajuan Kaltara dalam 4 tahun terakhir. Termasuk, sejumlah rencana kegiatan yang diproyeksikan untuk melecut pertumbuhan pembangunan dan perekonomian Kaltara. Di antaranya, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan dengan nilai investasi yang dibutuhkan sekitar USD 27 miliar, Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi yang diminati beberapa investor asing berkompeten, pengembangan fasilitas transportasi udara dan air, dan lainnya.

"Kalimantan, khususnya Kaltara sering dilihat biasa saja oleh masyarakat Indonesia, juga dunia. Padahal, secara geostrategis, Kalimantan ini pantas dijadikan pusatnya Indonesia. Sebab, siapa yang bisa menjadi dalam 5 atau 10 tahun kedepan, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) ini masih ada," kata Irianto.

Kalimantan, termasuk didalamnya Kaltara juga merupakan pulau yang memiliki tingkat keamanan cukup tinggi, serta kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA). Bahkan, tanpa keberadaan SDA Kalimantan, khususnya SDA untuk bahan baku energi, Pulau Jawa dan Bali bakal mengalami krisis energi. "Untuk itu, hidup di Kalimantan agar lebih baik, harus bergerak cepat. Kaltara saja, saat pertama dibentuk tak punya uang sama sekali, bahkan tak punya pegawai. Ibukotanya saja, Tanjung Selor, pada 2013 itu, sangat sepi. Berbeda dengan sekarang," ungkapnya.

Irianto juga menjelaskan mengenai filosofi pembangunan di Kaltara yang tak mengabaikan perkembangan peradaban dunia saat ini. "Indonesia ini sudah 72 tahun menjadi negara merdeka. Dan, kini tengah menghadapi sebuah era baru, era Generasi Millenia. Sebuah generasi yang serba digital, individualis, dan kuat bersaing. Dari itu, generasi yang ada saat ini harus mampu meningkatkan daya saing," papar Irianto.

Dalam meningkatkan daya saing itu, Gubernur menyarankan agar lembaga pendidikan tinggi, utamanya di bidang ekonomi, harus mencetak generasi muda yang tak hanya matang secara teori. Namun, memiliki pengalaman praktis hasil sharing dengan praktisi ekonomi nasional atau dunia yang berhasil membalikkan teori ekonomi. "Itu semua, kami terapkan di Kaltara. Dan, terbukti, hanya butuh waktu setahun untuk memberikan perubahan yang nyata di Kaltara," tuntasnya.