Adapun jenis bantuan yang diberikan itu, di antaranya 120 unit generator set (Genset), 40 unit alat pendeteksi ikan atau Fish Finder, 90 unit Global Positioning System (GPS) dan 230 buah waring. Sebagai informasi, bantuan ini, sebagian sudah diberikan kepada kelompok penerima hibah, beberapa waktu lalu. "Pembagiannya, 10 kelompok nelayan di Kabupaten Nunukan, 4 kelompok di Kota Tarakan, dan 5 kelompok di Kabupaten Bulungan," jelas Amir.
Sebelumnya, DKP juga telah beberapa kali memberikan bantuan sejenis untuk nelayan di Kaltara. Seperti, peti ikan sebanyak 150 unit, timbangan digital 100 unit, bibit ikan 400 ribu ekor, bibit udang 2,5 juta ekor beserta pakan sebanyak 5.5 ton yang menghabiskan dana sebesar Rp 2 miliar. Bantuan itu, diluar bantuan DKP lainnya. Baik untuk petani garam, pemulihan ekosistem bakau dan pelabuhan.
Bantuan hibah itu, dijelaskan Amir bertujuan untuk membantu masyarakat nelayan agar dapat bekerja dengan lebih baik lagi sehingga kesejahteraan dan kemandirian mereka meningkat. "Terkait isu keterlambatan dan kerusakan bantuan yang diserahkan kepada nelayan, itu tidak benar sepenuhnya. Karena, ada proses yang harus dilalui untuk penyaluran bantuan itu. Seperti, kelengkapan berkas administrasi dan lainnya," ungkap Amir.
Dipastikan Amir, tidak ada unit bantuan yang rusak. "Permasalahannya, penerima bantuan itu lambat melengkapi berkas yang dibutuhkan. Ya, terpaksa harus ditunggu hingga kelengkapan berkasnya rampung, baru dapat disalurkan," jelas Amir.
Untuk diketahui, untuk memperingati Hari Nusantara 2017, DKP menggelar sejumlah kegiatan. Di antaranya, pagelaran adat di Pantai Cemara, Mangkupadi, bersih pantai, lomba perahu ketinting, lomba mancing dan lomba perahu hias.