Irianto Harapkan Kualitas Forum Sosekmalindo Lebih Baik

id Kerjasama, Sosial,Ekonomi

Irianto Harapkan Kualitas Forum Sosekmalindo Lebih Baik

Gambar Ilustrasi (humasprovkaltara)

Tarakan (ANTARA) - Hubungan kerja sama Sosial Ekonomi Malaysia-Indonesia (Sosekmalindo) sudah berjalan sekitar 20 tahun. Untuk itu, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie berharap agar kualitas kerja sama tersebut dapat lebih ditingkatkan kualitasnya. “Terkait implementasi dari Sosekmalindo tersebut, Pemerintah Indonesia sudah banyak melakukan aktivitas pengembangan juga kebijakan yang mendukung pengembangan kawasan perbatasan,” kata Irianto pada pertemuan besar Kunjungan Kerja Ketua Menteri Sabah YAB Datuk Seri Panglima Mohd. Shafie bin Haji Apdal di Ruang Pertemuan Lantai 1 Swiss-Belhotel Tarakan, Rabu (2/10).

Pengembangan kawasan perbatasan tersebut, oleh Pemerintah Indonesia dimuat didalam Nawa Cita ke-3 yang isinya, membangun Indonesia dari pinggiran. “Hasilnya, sudah terlihat secara nyata. Dalam 5 tahun terakhir ini, masyarakat Kaltara di perbatasan sudah menikmati infrastruktur dengan baik. Baik jalan, jembatan, bandar udara dan lainnya. Di Kaltara, Seimenggaris-Serudong hingga Tanjung Selor sudah dihubungkan dengan jalan yang bagus kualitasnya. Di perbatasan Krayan-Serawak, sudah berjalan baik aktivitas kendaraan bermotor juga aktivitas masyarakat lainnya. Namun semua kendaraan ini berpelat nomor kendaraan Sarawak. Di Long Bawan, sudah ada jalan aspal mulus sekitar 3 kilometer. Saat ini, Pemerintah Indonesia tengah membangun jalan tembus Malinau-Binuang (Malinau Selatan, Malinau), badan jalan akan diselesaikan pada 2021,” tutur Gubernur.

Di bidang transportasi udara, sudah ada penerbangan Tawau, Sabah, Malaysia ke Tarakan, Kaltara. Maskapainya, MAS Wings. “Sangat kami harapkan kedepan, rute ini akan dilayani pesawat bermesin jet. Tidak hanya pesawat baling-baling seperti saat ini,” jelas Irianto.

Untuk mempercepat pengembangan kawasan perbatasan, ada sejumlah proyek strategis yang dilakukan di Kaltara. Salah satunya, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan. “Pembangunannya terintegrasi dengan rencana pengembangan KIPI (Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional) Tana Kuning-Mangkupadi,” ungkap Gubernur.

Di kesempatan tersebut, Irianto juga berharap Pemerintah Sabah dan Pemprov Kaltara untuk membahas dengan pemerintah pusat masing-masing soal pengelolaan blok Ambalat. “Saat ini, statusnya quo. Dari itu, diharapkan hasil pertemuan ini akan berlanjut dan menghasilkan manfaat bagi masyarakat dan negara masing-masing,” urai Irianto.

Sementara itu, Ketua Menteri Sabah mengakui bahwa cukup banyak potensi di Kaltara yang dapat dikembangkan. “Rencana pemindahan ibukota negara di Kaltim (Kalimantan Timur), tentu akan berdampak besar bagi Kaltara. Hal ini tentunya, diyakini akan memicu peningkatan kualitas kerja sama antara Malaysia-Indonesia, dalam hal perdagangan, perekonomian, sosial dan budaya. Lebih jauh lagi, tentunya diharapkan akan mencapai rakyat yang sejahtera,” ujarnya.

Ketua Menteri Sabah juga melirik pengembangan sektor pariwisata di Kaltara dan Sabah. “Banyak tempat bersejarah, makanan dan budaya yang dapat dikerjasamakan pengelolaannya antara Sabah dan Kaltara. Hanya saja produk pariwisata ini, tak banyak dipromosikan,” jelasnya. Bidang lainnya yang juga akan dikerjasamakan, adalah pertanian, pendidikan, dan keamanan perairan.