Dukung Program Kementan, Pengembangan Pertanian di Kaltara Kian Dimatangkan

id Kerjasama,Hari, Pangan,Pertanian

Dukung Program Kementan, Pengembangan Pertanian di Kaltara Kian Dimatangkan

HARI PANGAN SEDUNIA : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie Bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, usai penandatanganan MoU program Pertanian Keluarga di sela-sela puncak peringatan Hari Pangan Sedunia di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu (2/11). (humasprovkaltara)

Kendari (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie menegaskan, Kaltara siap mendukung program-program yang telah dirancang oleh Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo selama lima tahun ke depan. Untuk itu, dirinya akan segera mengumpulkan seluruh bupati/walikota, organisasi perangkat daerah (OPD) dan pihak terkaitnya, untuk menyusun rencana pembangunan pertanian dalam arti luas ke depan. “Kita sangat mendukung dan menyambut baik, langkah pro aktif dan penuh inisiatif dari Mentan yang baru (Syahrul Yasin Limpo). Untuk melakukan langkah cepat dalam rangka mendorong akselerasi pembangunan pertanian di daerah,” kata Gubernur yang dijumpai di sela menghadiri peringatan Hari Pangan Sedunia tingkat Nasional di di Desa Puudambu, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu (2/11).

Diungkapkan, saat membuka rangkaian kegiatan Hari Pangan Sedunia, Mentan memaparkan beberapa program pengembangan pertanian yang akan dijalankan di seluruh daerah di Indonesia. Menundaklanjuti hal tersebut, Gubernur mengatakan, sekembalinya ke Kaltara dirinya akan mengundang seluruh pihak terkait, termasuk bupati walikota untuk melakukan rapat konsolidasi internal, menyusun rencana pembangunan pertanian dalam arti luas 5 tahun ke depan. “Nanti kita undang bupati/walikota, juga dari dinas pertanian, dinas kehutanan, dinas lingkungan hidup, dan OPD terkait lainnya baik di provinsi maupun di kabupaten/kota. Termasuk mungkin pihak-pihak di luar pemerintahan,” ujar Irianto.

Gubernur mengatakan, melalui rapat konsolidasi tersebut, akan dibahas secara intens, serta menyamakan persepsi untuk pembangunan pertanian di Kaltara ke depan. “Kita tentukan apa komoditas yang cocok. Kita tetapkan lokasinya di mana, bagaimana pembiayaannya, hingga siapa yang bertanggung jawab. Saya ingin ini dilakukan serius, matang dan tidak setengah-setengah. Bukan gagasan yang bersifat parsial,” ulas Irianto.

“Melalui pertemuan ini, nanti juga akan kita petakan per wilayah dengan komoditas unggulannya apa. Misalnya di Nunukan, kita kembangkan komoditas apa, lokasinya di mana, di Bulungan apa, Malinau, KTT (Kabupaten Tana Tidung) dan juga Tarakan. Kita akan fokus ke satu komoditas yang memang benar-benar potensial. Tidak perlu banyak-banyak. Satu dua komoditas kita kembangkan, tapi kita seriusi. Tidak setengah-setengah. Kita utamakan komoditas yang bisa diekspor, yang dibutuhkan oleh masyarakat di dunia,” lanjutnya.

Dari hasil pertemuan nanti, lanjut Gubernur, dirinya bersama pihak terkait di Kaltara akan melakukan pertemuan dengan Mentan dan jajarannya, untuk memaparkan program pertanian yang akan dilakukan di Kaltara. “Saya sudah sempat berbisik dengan Pak Menteri. Kita akan meminta waktunya nanti untuk berdiskusi mengenai program pengembangan pertanian modern di Kaltara. Dengan menyesuaikan potensi, dan kondisi wilayah serta iklim di Kaltara,” kata Gubernur.

Terkait dengan pendanaan, Gubernur menegaskan, pihaknya akan meminta dukungan dari Pemerintah Pusat. Irianto yakin, pemerintah akan memberikan dukungan penuh. “Saya yakin pemerintah akan mendukung, jika program yang kita lakukan jelas, dengan disertai data-data potensi-potensi yang jelas dan persiapan yang matang. Saya juga yakin dalam 3 tahaun program ini akan menujukkan hasilnya,” kata Irianto lagi.

TEKEN MOU

Sementara itu, di sela peringatan Hari Pangan Sedunia, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menandatangani Memorandum of Understanding (MoU), terkait pengembangan Family Farming atau Pertanian Keluarga, dengan Mentan Syahrul Yasin Limpo. Selain ditandatangani oleh Gubernur Kaltara, MoU serupa juga ditandatangani oleh Gubernur Jambi dan Gubernur Sulawesi Tenggara.

Dijelaskan SYL-sebutan akrab Mentan, Family Farming merupakan wujud kepedulian Pemerintah dalam pengembangan pertanian, khususnya pertanian pangan yang diterapkan dalam kehidupan keluarga. Melalui program ini, akan memberikan manfaat yang cukup besar, terutama dalam pemenuhan kebutuhan keluarga akan pangan dan pemenuhan kebutuhan gizi keluarga seperti pemenuhan kebutuhan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.

Dengan penandatanganan MoU Family Farming ini, Kementan melalui Badan Ketahanan Pangan akan lebih memberikan perhatian khusus kepada Pemprov Kaltara. Terutama dalam hal pengembangan pertanian keluarga. Sehingga keluarga bisa terhindar dari kerawanan pangan dan kekurangan gizi, dalam arti keluarga bisa mengonsumsi pangan yang sehat dan aman.

Dalam sambutannya, Mentan menyebutkan, dua tema yang diusung dalam perayaan HPS ke-39 tahun ini. Pertama, tema internasional yakni "Our actions are our future healthy diets for a zero hunger world,". Dan kedua tema nasional, yakni "Teknologi Industri Pertanian dan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045,".

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini menambahkan, tema itu dipilih dengan pertimbangan antara lain bahwa bangsa yang mandiri dan merdeka harus memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. “Indonesia berpotensi besar untuk mewujudkan kedaulatan pangan, sehingga Kementan terus bekerja keras dalam menerapkan Teknologi Industri Pertanian untuk mewujudkan peningkatan dan kesejahteraan petani dan pemenuhan lumbung pangan dunia 2045,” jelasnya.

Untuk mewujudkan itu, imbuh SYL, perlu adanya peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Melalui momen Hari Pangan Sedunia ini diharapkan dapat membangun pertanian berkelanjutan ramah lingkungan sebagai paradigma pembangunan pertanian ke depan. “Kita berharap gubernur, bupati, partai politik, tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan memiliki cara pandang yang baik dan yang wajib bagi semua pihak untuk memajukan pertanian. Sebab masalah pertanian adalah masalah perut dan pertahanan pangan menyangkut pertahanan negara,” tutupnya.