BI: Hanya Kaltara pertumbuhan ekonomi positif di Kalimantan

id Kwartal 1 2021

BI: Hanya Kaltara pertumbuhan ekonomi positif di Kalimantan

Lapangan usaha kontruksi Kaltara (Iskandar Zulkarmaen/Antara)

Tanjung Selor (ANTARA) - Kepala perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Utara Yufrizal menyebutkan Kaltara menjadi satu-satunya provinsi di Kalimantan yang mencatatkan
pertumbuhan ekonomi positif, yakni 0.49 persen quarter-to-quarter (qtq).

Hal itu diungkapkan dalam keterangan pers secara daring mengenai kondisi ekonomi Kaltara kwartal pertama tahun ini, Senin (10/5/2021)

Pertumbuhan ekonomi berbagai daerah di Indonesia mengalami kontraksi akibat hantaman pandemi COVID-19 yang mulai mewabah sejak awal 2020.

Namun, ternyata Kaltara mengalami pertumbuhan positif untuk qtq pada kwartal pertama 2021.

Sedangkan pertumbuhan empat provinsi lain di Kalimatan untuk qtq atau "laju pertumbuhan GDP(Gross Domestic Produc/Produk Domestik Bruto)
dalam satu kuartal” mengalami kontraksi.

Daerah itu masing-masing Kaltim mencapai -0,61 persen, Kalteng -2,01 persen, Kalbar
-0,11 persen, dan Kalsel -3,55 persen.

"Pada triwulan I 2021 pertumbuhan ekonomi Kaltara tercatat mengalami perbaikan meskipun masih terkontraksi sebesar -1,91 persen untuk yoy (year-on-year) namun satu-satu daerah di Kalimantan tumbuh positif 0.49 persen untuk qtq," katanya mengutip data dari BPS.

Perbaikan itu terutama didorong oleh membaiknya kinerja lapangan usaha utama Kaltara seperti pertambangan dan
industri pengolahan di tengah pemulihan ekonomi negara mitra dagang utama seperti Tiongkok dan Amerika Serikat.

Selain itu, katanya, terkait "trend supercycle"
komoditas yang masih berlanjut menjadi faktor utama membaiknya perekonomian Kaltara.

Hal lain yang mempengaruhi, mulai Kondusifnya perekonomian global menyebabkan "supercycle" komoditas global seperti batu bara yang terus menunjukkan tren peningkatan harga sejak awal 2021.

"Selain batu bara, harga CPO (crude palm oil) internasional juga terus meningkat dan bahkan mencatatkan harga tertingginya dalam sejarah (all time high) pada beberapa waktu lalu," katanya.

"Khusus ekspor, meningkatnya harga komoditas ini mampu meningkatkan kinerja
Kaltara yang sebelumnya terkontraksi 22,21 persen pada triwulan IV 2020 membaik menjadi kontraksi 6,68 persen pada triwulan I 2021 ini," paparnya.

Pangsa Ekonomi Kaltara berdasarkan lapangan usaha, yakni tambang 26,8 persen, pertanian 17,6 persen, kontruksi 12,7 persen, perdagangan 11,3, industri pengolahan 8,9 persen dan lainnya 22,1 persen.

Guna kian mendorong pertumbuhan ekononi, butuh dukungan semua pihak dalam degitalisasi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) agar perekonomian yang bersentuhan langsung dengan rakyat ini berjalan.

Harapan lainnya, yakni agar digitalisasi
sistem pembayaran berjalan baik.

Termasuk dukungan program elektronifikasi transaksi, dan percepatan dan perluasan digitalisasi daerah.

Sistem pelaporan dan transaksi elektronik itu akan memudahkan bagi Kaltara yang secara geografis wilayahnya luas, sehingga lebih efesien dan efektif.

Turut mendampingi Kepala BI, yakni Bambang Irwanto, Kepala Tim Perumusan dan Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (Kekda), dan Dodi Hermawan, Kepala Tim Implementasi Sistem Pembayaran (SP) Pengolahan Uang Rupiah (PUR) dan Manajemen Intern (MI).


Baca juga: BI Siapkan Rp1,7 triliun Untuk Penukaran Uang Lebaran di Kaltara

Baca juga: BI Mendorong Peningkatan Produksi Udang Dengan Metode Lactobacillus