Tarakan (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara terus berupaya mendorong peningkatan kapasitas produksi udang yang merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan di kota Tarakan dengan metode Lactobacillus.
"Kami telah mengaplikasikan metode ini pada demplot kami sebagai pilot project pada tahun 2020," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia KPwBI Provinsi Kaltara Yufrizal di Tarakan, Minggu saat kegiatan Tebar Perdana Benih Udangmenggunakan metode Lactobacillus bekerjasama dengan Pemerintah Kota Tarakan.
Kegiatan ini dilaksanakan bertempat di tambak milik Kelompok Pembudidaya Ikan Usaha Bersama Sungai Bunyu yang berlokasi di Kelurahan Juata Laut.
Berdasarkan hasil yang dihimpun KPwBI Kaltara bahwa dengan metode Lactobacillus produktivitas petambak dapat meningkat lebih dari 100 persen dan Survival Rate (SR) sebesar 22 persen dengan luas lahan yang sama.
Dijelaskannya bahwa hal ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan sebelum menggunakan metode lactobacillus yang hanya 11 persen. Diharapkan metode ini dapat direplikasi di wilayah lain di Kaltara.
“Kami harap dengan bukti peningkatan produktivitas budidaya menggunakan metode Lactobacillus ini, metode yang sama dapat direplikasi ke tambak-tambak yang ada di wilayah Kaltara untuk meningkatkan produktivitas komoditas ekspor," katanya.
Mayoritas budidaya udang di Provinsi Kaltara, termasuk Kota Tarakan menggunakan sistem Polikultur, sebagai bagian dari kearifan lokal yang telah berlangsung secara turun temurun.
Sistem Polikultur yakni menggabungkan dua komoditas berupa udang dan ikan bandeng dalam satu tambak yang bersimbiosis mutualisme antar keduanya.
Sedangkan metode yang baru diperkenalkan pada program ini adalah metode Lactobacillus, yaitu sebuah metode dimana bakteri Lactobacillus yang telah difermentasi ditebar di lokasi tambak sebelum benih udang dan ikan bandeng ditebar.
Metode ini bertujuan untuk menumbuhkan klekap/lumut sebagai sumber makanan organik bagi keduanya sekaligus membantu menyuburkan hara tanah tambak.
Baca juga: BI mendorong transaksi menggunakan kanal QRIS di Kaltara