Sekolah Kejuruan di Perbatasan Indonesia - Malaysia Berbasis Agrowisata

id Pemprov

Sekolah Kejuruan di Perbatasan Indonesia - Malaysia Berbasis Agrowisata

Wakil Gubernur Kalimantan Utara Yansen TP saat mengunjungi SMK Negeri 1 Sebatik, Nunukan, Kaltara. ANTARA/HO - Dinas KISP Pemprov Kaltara.

Tarakan (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalimantan Utara Yansen TP mengatakan agar menjadikan SMK Negeri 1 Sebatik Barat di perbatasan sebagai role model sekolah vokasi berbasis agrowisata di Kaltara.

“Akan kita jadikan role model, karena lahan sekolah ini cukup luas yakni 35 hektare. Apalagi perbatasan cukup strategis sehingga peran lembaga pendidikan sangat penting untuk mengembangkan kemampuan siswa," kata Yansen di Nunukan, Sabtu.

Selain itu, menumbuhkan rasa nasionalisme. Jika perlu negara tetangga yang mengirimkan anak-anaknya untuk belajar di SMK Negeri 1 Sebatik Barat.

Menurutnya, SMK Negeri 1 Sebatik Barat memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi pusat agrowisata di Kaltara.

Di mana sekolah ini nantinya tidak hanya terpusat pada kegiatan belajar mengajar, melainkan bisa menjelma menjadi sarana pertemuan siswa kejuruan agrowisata seluruh Kaltara bahkan Indonesia.

Ia optimistis, Negara Malaysia juga tidak akan sungkan mengirimkan siswanya ke Sebatik untuk belajar di SMK Negeri 1 Sebatik.

"Keberadaan lembaga pendidikan di teras negeri itu sangatlah penting. Mengingat, posisinya berhadapan langsung dengan negara tetangga Malaysia, sehingga untuk menumbuhkan rasa nasionalisme harus dibangun sejak di bangku sekolah," kata Yansen.

Wagub menilai banyaknya lembaga pendidikan yang hanya berperan dalam mendidik secara normatif saja.

Dengan kata lain, hanya memberikan pembelajaran sebatas di ruang kelas tanpa mengembangkan potensi yang ada di dalam diri siswa.

Yansen mengapresiasi orientasi yang dimiliki SMK Negeri 1 Sebatik Barat, dimana mereka memiliki spirit pembangunan karakter dan kompetensi siswa dengan pendidikan yang visioner

"Siswa harus kita didik secara visioner. Ia menyambut baik, peran dan gagasan yang dimiliki SMK Negeri 1 Sebatik Barat untuk menjadikannya sebagai pusat agrowisata," kata Yansen.

Dia mengatakan ini terobosan yang luar biasa, sebab 70 persen masyarakat Indonesia adalah penduduk agraris dan harus dibarengi kemampuan fiskal daerah. Ia pun menginstruksikan instansi terkait dapat melakukan lobi-lobi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Harapannya melalui SMK kita bentuk mereka, kemudian kita kembangkan mereka. Jadikan model, tentang harapan kita mengenai isu strategis pendidikan. Hasil pendidikan harus punya perspektif di masyarakat serta menghasilkan SDM yang unggul,” kata Wagub.

Untuk diketahui, Pemprov Kaltara mengucurkan puluhan miliar untuk membangun SMK Negeri 1 Sebatik Barat, meliputi pembangunan ruang laboratorium biologi, ruang laboratorium komputer.

Dengan ruang praktik siswa (RPS) yakni RPS agribisnis perikanan air tawar. Kemudian rehabilitasi ruang kelas dan ruang guru serta ruang kepala sekolah dengan tingkat kerusakan minimal.
Baca juga: Ekspor Komoditas Udang di Kaltara Alami Peningkatan 15,91 Persen