Jakarta (ANTARA) - Produsen sajadah lokal yakni PT Anugrah Esa Mulia dalam keterangannya diterima di Jakarta pada Kamis menyarankan sajadah dicuci terpisah dengan pakaian yang lain, apalagi jika sajadah terbuat dari bahan beludru dan berwarna cerah. Sebab bahan tersebut sangat rawan akan luntur apabila terkena air.
Gunakan temperatur air biasa. Ketika pada sajadah terdapat berbagai noda yang cukup membandel untuk dibersihkan, maka bisa menggunakan cairan pembersih noda dan sikat yang memiliki tekstur berbulu lembut. Gunakan deterjen bubuk. Biasanya digunakan dengan cara dioles sedikit lalu digosok perlahan. Lalu, setelah noda mulai hilang, baru bisa melanjutkan dengan proses pencucian dengan air dan sedikit deterjen.
Sajadah merupakan salah satu benda penting bagi umat muslim untuk menjalankan ibadah salat agar lebih khusyuk.
Sajadah yang bersih dan wangi akan menambah semangat dan ketenangan menjalan ibadah. Oleh sebab itu sajadah harus senantiasa dijaga kebersihannya dengan dicuci.
Mencuci sajadah bisa dilakukan sendiri di rumah, namun tidak disarankan menggunakan mesin pencuci atau pengering.
Setelah itu bilas tanpa diperas terlalu keras menggunakan tangan. Tidak disarankan menggunakan mesin pengering karena proses mengeringkan sajadah dengan mesin cuci juga bisa menyebabkan serat sajadah menjadi rusak.
Jemur sajadah dengan cara dibentangkan dan digantung pada tempat yang sirkulasi udaranya bagus. Lalu, cukup biarkan sajadah tersebut terkena hembusan angin. Untuk menjemur sajadah sangat kurang disarankan dijemur di bawah terik matahari langsung, sebab sinar matahari tersebut akan membuat bahan sajadah menjadi mudah lapuk.
Direktur PT Anugrah Esa Mulia Anoop Vasandanimengatakan produk sajadah PT Anugrah Esa Mulia bahkan telah menerima sertifikasi halal dari Kementerian Agama RI.
Baca juga: Seberapa sering sarung, mukena dan sajadah harus dicuci saat Ramadhan?
Direktur PT Anugrah Esa Mulia Anoop Vasandanimengatakan produk sajadah PT Anugrah Esa Mulia bahkan telah menerima sertifikasi halal dari Kementerian Agama RI.
"Saat ini, alhamdulilah perusahaan kami menjadi pabrik sajadah pertama di Indonesia yang menerima sertifikasi Halal Indonesia dari Kementerian Agama RI. Sertifikasi ini kami dapatkan setelah melalui proses penilaian yang cukup ketat," katanya.
Direktur PT Anugrah Esa Mulia Anoop Vasandanimengatakan produk sajadah PT Anugrah Esa Mulia bahkan telah menerima sertifikasi halal dari Kementerian Agama RI.
"Saat ini, alhamdulilah perusahaan kami menjadi pabrik sajadah pertama di Indonesia yang menerima sertifikasi Halal Indonesia dari Kementerian Agama RI. Sertifikasi ini kami dapatkan setelah melalui proses penilaian yang cukup ketat," katanya.
Menurut Anoop, sajadah ukuran anak-anak menjadi penting diproduksi agar anak yang baru belajar shalat menjadi nyaman. "Untuk yang suka traveling kami memproduksi sajadah yang mudah dibawa."
Ukuran sajadah PT Anugrah Esa Mulia memiliki beberapa tipe. Mulai tipe Standar hingga Premium, dan Gold yang memiliki lebar 70 cm dan tinggi 110 cm. Ada juga sajadah tipe lain dengan ukuran lebih kecil, seperti AEM (lebar 60 cm, tinggi 105 cm), tipe Midi (lebar 53 cm, tinggi 105 cm), serta tipe Kepala (lebar 35 cm, tinggi 60 cm).
Tahun ini, sajadah estetis dengan motif motif minimalis dan warna yang soft disebut menjadi tren dan sangat digemari.
Baca juga: Material baju sustainable kian diminati
Baca juga: Keindahan terumbu karang jadi inspirasi busana Lebaran
Baca juga: Tips rintis bisnis hijab merek sendiri
Pewarta: Ida Nurcahyani