Subsidi ongkos angkut barang perbatasan Kaltara segera disalurkan

id SOAbarang,SOA,SOAkaltara,kaltara,disperindagkop,Pemprov

Subsidi ongkos angkut barang perbatasan Kaltara segera disalurkan

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) Kaltara Hasriyani.

Tanjung Selor (ANTARA) - Berbeda dengan subsidi ongkos angkut (SOA) penumpang ke perbatasan Kalimantan Utara yang masih belum ada kepastian, maka khusus program yang sama untuk SOA barang segera terealisasi.

"SOA untuk barang ke perbatasan segera terealisasi atau diharapkan bulan depan," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) KaltaraHasriyani di Tanjung Selor, Rabu.

Program bantuan kepada masyarakat yang berbatasan langsung dengan Malaysia itu sudah memasuki proses lelang oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

"Meski begitu, tahun ini tidak semua daerah akan menerima subsidi. Ada beberapa lokasi yang menjadi sasaran SOA barang tahun ini. Di antaranya ada di Kabupaten Nunukan dan Malinau,” kata Hasriyani.

Khusus SOA penumpang ke perbatasan Kalimantan Utara yang masih belum ada kepastian karena meski sudah diusulkan ke pusat namun belum ada rekomendasi dari Jakarta (Kemendagri).

Di Kabupaten Malinau, subsidi diberikan untuk tujuan Lumbis Hulu, Lumbis Pansiangan, Tulin Onsoi, Lumbis Ogong, Seimenggaris, dan Krayan.

Tiga lokasi lainnya ada di Kabupaten Malinau. Yakni Apau Kayan, Mentarang, dan Sungai Tubu. Penentuan titik penerima SOA barang itu diusulkan oleh pemerintah kabupaten.

Kemudian pemerintah provinsi mengakomodir usulan itu sesuai urgensi dan kemampuan anggaran. Hasriyani mengakui, tidak semua usulan dapatterakomodir.

Dari sejumlah tujuan SOA barang tersebut, distribusi barang melalui jalur darat dan perairan.

Hanya satu sasaran subsidi yang melalui akses udara. Karena memang wilayah tersebut hanya bisa diakses menggunakan pesawat terbang. Yakni menuju Krayan, Nunukan.

Alokasi anggaran SOA barang tahun ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 8,5 miliar.

“Krayan memang harus flight. Anggarannya Rp 2,7 miliar khusus di Krayan. Tetapi Rp 200 jutanya untuk transportasi distribusi darat ke Krayan Selatan. Jalur flight-nya Tarakan - Long Bawan. Jadi khusus anggaran flight-nya Rp 2,5 miliar, Rp 200 juta-nya darat,” terang Hasriyani.

“Biasanya ke Krayan Selatan juga 'flight' (lewat udara) tapi kali ini kita lewat darat saja. Memberdayakan transportasi masyarakat, jadi bisa menambah penghasilan. Misal berapa ton nanti untuk Krayan Selatan, dari staf penyedianya menggunakan tranportasi darat yang dimiliki masyarakat Krayan,” sambungnya.

Ia menegaskan, pemerintah provinsi terus berkomitmen mengalokasikan anggaranSOA barang sebagai upaya menekan disparitas harga kebutuhan bahan pokok di wilayah perbatasan.

Namun ia menyebut, perlu adanya sinergitas antara pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi untuk memikirkan solusi jangka panjang kedepan. Sebagai alternatif baru menekan harga bahan pokok di wilayah terpencil selain pemberian subsidi.

“Memang perlu ada solusi. SOA ini jangka pendek saja, paling masyarakat menikmati 2-3 bulan saja. Perlu solusi bagaimana jangka panjangnya. Agar Pemprov tidak selalu menganggarkan dengan anggaran yang begitu besar,” katanya.

Baca juga: SOA penumpang dialokasikan Rp14 MBaca juga: SAM Air diharapkan buka layanan komersial di Kaltara
Baca juga: Penerbangan dengan SOA penumpang perdana hari Ini