DPRD optimistis keterampilan petani Kaltara meningkat

id DPRD Kaltara, Petani, Penas KTNA 2023, Padang

DPRD optimistis keterampilan petani Kaltara meningkat

Ilustrasi - Utusan Provinsi Kaltara pada Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-XVI di Padang, Sumatera Barat.  (ANTARA/HO-DPRD Kaltara)

Tanjung Selor (ANTARA) - DPRD Kalimantan Utara optimistis pengetahuan dan keterampilan petani tradisional dan petani milenial Kaltara meningkat seiring digelarPekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-XVI di Padang Sumatera Barat.

“Jika pengetahuan dan keterampilan meningkat maka perbaikan mutu produksi pertanian juga akan meningkat,” kata anggota DPRD Kaltara yang menjadi bagian utusan provinsi ke-34 itu, yakni Norhayati Andris di Padang, Kamis melalui pesan singkatnya.

Anggota DPRD Kaltara ini ikut serta pada Penas KTNA di Padang yang diselenggarakan 10 hingga 15 Juni ini. Ia juga mewakili pengurus HKTI Provinsi Kaltara.

Ia melanjutkan, perbaikan mutu produksi pertanian juga akan memberikan dampak peningkatan pendapatan petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan.

Penas KTNA menjadi ajang pertemuan dan silaturahmi petani nelayan saling berinteraksi dan bersinergi dalam memanfaatkan sumber daya alam pertanian yang tersedia di daerah masing-masing.

Dia mengatakan, banyak ilmu dan pengalaman yang didapatkan pada Penas KTNA tersebut sebab seluruh daerah di Indonesia memamerkan capaian hasil inovasi dan teknologi terbaru dari penggiat tani. Ada juga pertemuan lokakarya atau seminar di kelompok organisasi masing-masing.

Selain Himpunan Kerukunan Tani Indonesia atau HKTI, Provinsi Kaltara juga mengutus petani tradisional, petani milenial, peternak, nelayan, pengusaha wanita pada Penas KTNA 2023 di Padang.

“Kami sempat hadir pada dialog di Universitas Negeri Padang dan di sana banyak membahas kemajuan program-program Pemerintah untuk memperkaya wawasan petani sorgum misalnya yang saat ini diprioritaskan oleh Kementerian Pertanian,” tutur dia.

Meski demikian, DPRD Kaltara menyarankan agar Pemerintah khususnya Kementerian Pertanian tidak gonta-ganti program dalam rentang waktu yang dekat. Sebaliknya, saran DPRD, program unggulan harus dikawal, dikaji, dan dibina agar mengantarkan petani bisa mandiri di satu jenis tanaman.

“Seperti tahun terdahulu ada program yang booming menanam ubi gajah, lalu ganti jagung, lalu ganti lagi dengan jahe, lalu ganti lagi porang , ini ada terbaru lagi sorgum,” tutur dia.

Secara umum menurut anggota DPRD ini, kehadiran utusan Provinsi Kaltara pertama kalinya pada Penas KTNA sejak pemekaran wilayah provinsi ke-34 itu memberi semangat dan pengalaman baru kepada petani dan nelayan provinsi ini.

Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda di Indonesia yang resmi disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012.

Ia mengharapkan, semangat itu terus dijaga oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah dengan mendukung setiap inovasi yang muncul.

“Satu kata terakhir, jangan pernah malu jika di KTP tertulis pekerjaan petani dan nelayan, karena petani dan nelayanlah kita bisa hidup dan menghidupi orang banyak,” ujarnya.

Sebagai informasi, Provinsi Kaltara mengirimkan 200 orang petani dan nelayan dari lima kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, dan Kota Tarakan.