Prevalensi stunting di Bulungan turun empat persen

id bulungan, stunting

Prevalensi stunting di Bulungan turun empat persen

Ilustrasi - Bupati Bulungan Syarwani menari bersama salah seorang anak di Tanjung Selor. (ANTARA/Muh. Arfan)

Tanjung Selor (ANTARA) - Bupati Bulungan mengatakan prevalensi stunting di daerahnya menurun empat persen yaitu 18,9 persen pada 2022 menjadi 11,22 persen pada 2023.

“Ini berdasarkan perhitungan Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat atau E-PPGBM,” kata Bupati Bulungan Syarwani di Tanjung Selor, Rabu.

Keberhasilan itu menurut Bupati Bulungan hasil sinergitas lintas sektor dan komitmen bersama untuk percepatan penurunan stunting, baik Pemerintah Daerah, pihak swasta, akademisi, dan Pemerintah Desa.

Di Bulungan juga sedang dilaksanakan kolaborasi antara Tim Penggerak PKK dengan PT. Pertamina EP Bunyu terkait program Ketinting (Keluarga Terlindungi Stunting) yang dilaksanakan di lokus stunting Kecamatan Tanjung Selor.

Kegiatannya berupa pemberian makanan tambahan dengan pangan lokal dari pemanfaatan lahan pekarangan lahan yang diolah Kelompok Wanita Tani. Makanan tambahan itu diberikan kepada keluarga berisiko stunting setiap hari dan selama enam bulan.

Pada Kamis 27 Juli 2023, Pemkab Bulungan bekerja sama dengan Universitas Kaltara juga meluncurkan program Mahasiswa Peduli Stunting (Hunting).

Program ini sebagai upaya edukasi pencegahan pernikahan dini melalui Posyandu Remaja, menyiapkan generasi emas berkualitas agar remaja calon pasangan usia subur tidak menderita anemia.

“Itu juga akan memberi pemahaman kepada remaja di Bulungan agar peduli terhadap kesehatan reproduksi,” tutur Bupati.

Pemkab Bulungan juga mengupayakan kolaborasi dengan lintas stakeholder terkait pemenuhan air bersih sanitasi yang layak layak dan sanitasi layak. Salah satunya berkolaborasi dengan swasta membangun jamban sehat sejak 2017.