Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Jayapura akan mengembangkan Pasar Pharaa (Pasar baru) Sentani, tidak hanya sebagai tempat jual beli namun juga dirancang sebagai tempat Wisata belanja.
Pasar Pharaa yang awal pembangunannya dilakukan pada periode pertama Presiden Jokowi dan diresmikan pada 2017. Pasar itu berdiri megah dengan lima bangunan permanen dua lantai.
"Masyarakat bisa datang bersama keluarga, sambil belanja bisa menikmati fasilitas hiburan lainnya, ujar Bupati Jayapura Mathius Awoitauw beberapa waktu lalu seperti dimuat siaran pers Pemerintah Kabupaten Jayapura yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.
Bupati mengemukakan kehadiran pasar tersebut selain menjalankan perputaran roda ekonomi dan pendapatan daerah secara umum, secara khusus juga meningkatkan ekonomi masyarakat lokal yang berjualan di pasar ini.
Pelaksanaan PON Tahun depan, menurut Bupati Awoitauw menjadi ajang yang sangat penting bagi masyarakat lokal yang beraktifitas di pasar ini.
"Selain destinasi wisata yang ada, pasar Pharaa juga akan mereka dikunjungi, jelasnya.
Bupati mengharapkan kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis untuk bekerja semaksimal mungkin dengan menata kembali fasilitas-fasilitas layanan yang ada di dalam Pasar ini.
Pasar Pharaa Sentani saat ini telah menampung 2000-an pedagang, terdiri dari pedagang tetap dan pedagang musiman.
Pedagang tetap terdiri dari pedagang yang berjualan barang kelontong (perabot rumah tangga), pedagang pakaian, pedagang sembako, dan pedagang lainnya seperti ikan, daging, sagu, dan rempah-rempah.
Sementara pedagang musiman adalah mereka yang yang hanya datang sehari ketika ada barang yang dijual dari hasil kebun mereka, seperti sayur, ubi-ubian, buah-buah, dan ikan danau.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Jayapura, Yos Levi Yoku mengaku pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan menata Pasar Pharaa ke arah yang lebih baik.
"Kita masih kekurangan air bersih, lampu penerangan, dan tenaga kerja di pasar ini. Fasilitas pendukung seperti armada pengangkut sampah, kontainer tempat penampung sampah sementara juga belum ada, sudah kami usulkan ke Bapeda tetapi belum direalisasi hingga saat ini," kata Yoku mengenai kondisi pasar yang luasnya dua hektar itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayapura, Kris Kores Tokoro mengatakan, pihaknya telah meletakkan dua unit kontainer sebagai tempat penampungan sampah sementara di areal Pasar Pharaa Sentani.
"Selama seminggu, DLH dengan kekuatan penuh telah membersihkan sampah-samaph di areal pasar ini, harapan kami agar pasar ini tetap bersih dan yaman untuk dikunjungi, pungkasnya.