Optimistis Kalimantan Utara Hadapi PON 2016

id ,

Optimistis Kalimantan Utara Hadapi PON 2016

Ketua umum KONI Tono Suratman dan Gubernur Kalimantan Utara Dr Irianto Lambrie (Datiz)

Tanjung Selor - Nasib tragis pernah dirasakan oleh provinsi baru pada PON 2012-Riau, ketika Sulawesi Barat jadi juru kunci alias paling belakang pada multi-event akbar nasional itu.
Pertanyaannya, akankah Kalimantan Utara sebagai provinsi termuda atau anak bungsu Ibu Pertiwi yang lahir tiga tahun silam akan bernasib sama pada PON XIX/2016-Jawa Barat?
Namun, KONI Kalimantan Utara melalui Sekretaris Umum Wijono Adhie yang mengucapkan optimistis dalam menyongsong PON 2016 Jawa Barat.
Optimistis itu bukan sekedar harapan tapi fakta, tengoklah KONI Kaltara kini meloloskan sd ini 25 Cabor (cabang olahraga) tanding dan lima Cabor Eksibisi exclude Cabor Sepakbola yang lagu tanding Pra PON 20-30 Maret di Jabar (2) Persiapan saat ini memasuki TC Desentralisasi sampai dengan Mei 16, yang langsung dibawah tanggung jawab masing pengurus provinsi (Pengprov) cabang olahraga.
Lokasi TC Desentralisasi sudah ditetapkan pada beberapa lokasi yaitu Bulungan, Tarakan dan Nunukan selain juga ada bbp cabor magang di daerah Jawa dan Jakarta sejak Juni-Agustus (3) Bulan Juni sd Agustus 2016.
Guna matangkan kesiapan atlet dan sekaligus sbg sarana MONEV ada bbp Cabor yg sdh mengikuti event baik Nasional maupun ke luar negeri.
Beberapa Cabor yg keluar negeri baik ikut turnamen maupun latih tanding, yaitu gulat di Ulan Bator Mongolia, Renang di Perth Australia dan dlm waktu dekat Panahan ke Korea.
Ia menambahkan bahwa awal April akan dilaksanakan evaluasi bagi seluruh cabang yg lolos PON XIX/2016. Mendukung kegiatan teknis, KONI juga membentuk beberapa tim antara lain Tim Monev, Tim Aju, Tim Verifikasi dan Tim evaluasi PPA, dan bbp Tim lainnya.
Target Kaltara adalah tiga sampai lima emas, dari Cabor Tae Kwon Do, Panjat Tebing, Renang, Dance Sport dan Wushu.


Sebagian Dari Kaltara


Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Utara Dr Irianto Lambrie pernah menyatakan sangat optimistis jika daerahnya mampu berprestasi di pesta olahraga akbar nasional itu meskipun status sebagai provinsi terbaru.
"Mengapa ? karena sebagian atlet yang memperkuat Kaltim (provinsi induk sebelum pemekaran Kaltara) pada PON 2008-Kaltim saat jadi juara umum dan peringkat lima besar pada PON 2012 - Riau berasal dari wilayah Kami," ujarnya.
Data itu diperkuat dengan hasil "singel event" (misalnya Kejurnas) dari beberapa cabang olahraga dalam beberapa waktu terakhir yang dimiliki Kaltara.