Tangerang (Antara NewsKaltara) - Kaltara terus berpacu mengejar ketertinggalan. Berbagai upayadilakukan untuk mempromosikan, sekaligus menggaet investor. Seperti yangdilakukan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr Ir H Irianto Lambrie, Minggu(6/8). Gubernur mempromosikan Provinsi Kaltara di hadapan 14 Duta Besar (Dubes)luar negeri dan korps diplomatik, dalam acara yang digagas Kementerian LuarNegeri (Kemenlu) RI. Ada pun ke-14 Dubes luar negeri yang hadir adalah DubesOman, Dubes Serbia, Dubes Mesir, Dubes Vietnam, Dubes Brunei Darussalam, DubesKroasia, Dubes Venezuela, Dubes Bosnia dan Herzegovina, Dubes Ukraina, DubesLao PDR, serta Dubes Swedia, Rumania, India dan Nigeria.
Saat itu, Iriantomenyampaikan secara singkat sejarah provinsi ke-34 di Indonesia ini, sekaligusmemaparkan segala potensi yang ada, dan tak lupa seraya mengajak para Dubesuntuk mengenal Kaltara lebih dekat. "Kaltara adalah provinsi termuda diIndonesia dan untuk menyelenggarakan suatu pemerintahan yang memadai, kamimasih terbatas dan memiliki banyak kekurangan. Tetapi kami optimis, denganpotensi alam yang melimpah, kami dapat mengejar ketertinggalan yang ada, dankami terbuka untuk kehadiran Bapak dan Ibu yang ingin berinvestasidisana," jelas Irianto.
Gubernur juga menyampaikan,beberapa perkembangan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov)Kaltara. "Hingga saat ini Pemprov telah menyepakati dan memulai beberapaproyek besar, semuanya tidak hanya untuk perkembangan Kaltara tetapi juga untukkemajuan Indonesia kedepannya. Ada proyek yang sudah masuk dalam ProyekStategis Nasional (PSN) yakni pembangunan Kawasan Industri dan PelabuhanInternasional (KIPI) Tanah Kuning," urainya.
Lalu, Irianto jugamemaparkan potensi yang besar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yangtahun ini dimulai konstruksi pembangunannya di daerah Sungai Kayan yangterletak antara Kabupaten Bulungan dan Malinau yang akan menghasilkan kuranglebih 9.000 Megawatt (MW).
Lebih lanjut Iriantomenjelaskan, upaya promosi Kaltara terus dilakukan sebagai upaya agarpercepatan pembangunan di Kaltara segera terwujud. "Pada dasarnya kitamemanfaatkan momen saja. Kalau harus menyampaikannya satu per satu tentu lebihmenyita banyak waktu, tenaga dan dana. Nah jika begini, kita bisa berjumpasekaligus berinteraksi langsung dengan beberapa negara melalui Dubes-nya,"ujarnya.
Karena itu Irianto berharap,apa yang telah disampaikannya di hadapan para Dubes dapat menarik minat merekauntuk setidaknya mengenal Kaltara lebih jauh sehingga dapat terbuka kesempatanlebih luas untuk bekerjasama atau membangun kesepakatan-kesepakatan yangmenguntungkan kedua belah pihak. "Hal seperti ini penting untuk dilakukankarena menjadi bentuk promosi langsung bagi kita sebagai wilayah yang mungkinbelum terlalu familiar di telinga para stake holder maupun Dubes yang ada ini.Jadi maksud dan tujuan kita dapat lebih terakomodir," tuntasnya.