Nunukan (Antaranews-Kaltara) - Bupati Nunukan Kalimantan Utara, Asmin Laura Hafid melalukan blusukan ke Kampung Budidaya Rumput Laut Mamolo Kelurahan Tanjung Harapan Kecamatan Nunukan Selatan sebagai respon cepat informasi terkait penyakit gatal-gatal yang menyerang warga setempat.
Asmin Laura Hafid saat blusukan, Senin (4/2) menyatakan, informasi penyakit gatal-gatal tersebut diperoleh dari warga sehingga langkah nyata untuk merespon cepat melalui kunjungan langsung ke lokasi budidaya rumput laut.
Penyakit gatal-gatal tersebut menyerang ibu-ibu yang bekerja sebagai pengikat rumput laut.
Pada saat blusukan ke Kampung Mamolo ikut serta Kepala Dinas Kesehatan M Toluliu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Suhadi dan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Raden Iwan Kurniawan.
Kemudian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Sekretaris Dinas Perdagangan, Hasan Basri.
Laura sapaan Bupati Nunukan berbincang langsung dengan warga khususnya ibu-ibu yang sedang mengikat rumput laut untuk mendapatkan informasi yang lebih valid agar dapat ditindaklanjuti secepatnya.
"Saya mendapat kabar kalau di daerah ini banyak pekerja rumput laut yang tidak mempunyai identitas KTP dan yang lebih menyedihkan, saya mendapat kabar kalau banyak anak-anak yang putus sekolah," ungkap dia.
Bupati Nunukan ini menyatakan, pekerja rumput laut agar memperhatikan masalah pekerjaan dan keluarganya dengan baik. Lalu, tidak lupa juga memperhatikan masalah kesehatan agar tetap dijaga.
Kegiatan blusukan tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah yang saat ini sedang menggalakkan program agrobisnis khususnya budidaya rumput laut.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, M Toluliu menyarankan, pekerja rumput laut memperhatikan kesehatan dengan menggunakan sarung tangan saat bekerja.
Apabila sudah terlanjur alergi seperti gatal-gatal, dianjurkan berobat ke puskesmas terdekat, harap dia.
Sedangkan Kepala Disdukcapil Nunukan, Raden Iwan Setiawan mengaku mendapat kabar masih banyak warga di daerah tersebut yang belum memiliki KTP terutama warga yang berasal dari luar daerah.
Ia meminta kepada warga yang belum memiliki KTP elektronik agar melengkapi berkas dan diserahkan kepada Disdukcapil setempat.
"Silakan melengkapi berkas dan selanjutnya diteruskan ke Disdukcapil agar segera dibuatkan identitas (KTP)," kata dia.
Mengenai anak yang putus sekolah di perkampungan rumput laut tersebut disarankan mengikuti sekolah paket.