Bali (ANTARA) - Empat dari 9 proyek prioritas yang merupakan kerjasama dari program Regional Comprehensive Economic Corridors Belt and road Initiative (GMF-BRI) antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah China atau Republik Rakyat Tiongkok (RRT), akan dilaksanakan di Kalimantan Utara (Kaltara).
Demikian di antara yang terungkap dalam pertemuan Joint Steering Committee Meeting di The Laguna Resort and Spa, Nusa Dua, Bali. Rabu (20/03). Pertemuan yang diinisiasi oleh Kemenko Maritim ini, membahas secara teknis terhadap beberapa proyek yang akan dikerjasamakan antara Pemerintah Indonesia dan RRT.
Gubernur Dr H Irianto Lambrie yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengungkapkan, ada 28 proyek yang diusulkan melalui program kerjasama ini. Dan dari 28 proyek, sembilan di antaranya diprioritaskan.
Sembilan proyek tersebut di antaranya, pelabuhan internasional Kuala Tanjung dan Kawasan Industri Kuala Namu di Sumatera Utara. Kemudian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan dan Sungai Bahau, serta kawasan industri dan pelabuhan Industri (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Kaltara. Sementara di Sulawesi Utara ada KEK Likupang Tanjung Pulisan dan Bitung di Sulawesi Utara, serta pengembangan pariwisata di Bali.
"Melalui pertemuan ini, untuk menyiapkan kesepakatan rencana kerja di tahun 2019," jelasnya. Pertemuan kemarin merupakan pembahasan teknis antara dua negara, yang akan berlanjut hingga pagi ini, sebagai keputusan final proyek-proyek mana yang akan dilaksanakan nanti.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Thomas Limbong, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Ridwan Jamaluddin. Sementara dari pihak RRT ada Mr Wu Zhihui, dari Bank ICBC Indonesia. "Kita berharap dari pertemuan ini nanti, menghasilkan keputusan yang baik untuk rencana investasi di Kaltara," ujar Irianto.
Untuk diketahui, skema kerja sama GMF-BRI atau OBOR telah disepakati oleh Presiden Indonesia dan PM Tiongkok. Ada 4 koridor dalam kerja sama maritim ini, yakni Sumatera Utara dengan rencana Kuala Tanjung International Hub Port, Kuala Tanjung Industrial Estate, Sei Mangkei Special Economic Zone, New Kuala Namu Industrial Estate (GIIFE) dan Kuala Namu Aerocity. Kemudian Kaltara dengan Hydropower, Aluminium and Steel Alloy Smelter, Pindada International Port dan INALUM Port di KIPI.
Selanjutnya, Sulawesi Utara yang menawarkan Lembeh International Airport, Likupang Tourist Estate (Casabaio Resort, Sintesa Resort) dan Bitung Industrial Estate, serta ditambah Bali, yang berencana mengembangkan Bali Mandara Toll Road dan Kura-Kura Island Tech Park.
Berita Terkait
SKK Migas Pastikan Proyek Pengembangan Lapangan Gas KarambaTepat Waktu
Jumat, 24 Mei 2024 6:47
Pemkab PPU Dukung Proyek Pengembangan Lapangan Gas Karamba Onstream Tepat Waktu
Jumat, 3 Mei 2024 12:15
SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Mahakam Berhasil Selesaikan Proyek SWP-G LLP Liquid Debottlenecking
Senin, 29 April 2024 21:08
Sekprov Apresiasi Inisiatif Proyek Perubahan
Selasa, 10 Oktober 2023 13:24
Sektor konstruksi Kaltara tumbuh 6,29 persen karena proyek strategis
Rabu, 20 September 2023 15:35
Kaltara tawarkan proyek investasi Rp10 T
Senin, 21 Agustus 2023 18:18
Seminar Akhir Proyek Perubahan Angkatan II Dihadiri Sekprov Kaltara
Rabu, 21 Juni 2023 0:23
Kapolda sebut proyek strategis nasional di Kaltara berjalan lancar
Jumat, 17 Maret 2023 19:50