Tanjung Selor (ANTARA) - Sesuai data badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Ekonomi Kalimantan Utara (Kaltara) triwulan III pada 2019 (y-on-y) tumbuh 6,53 persen. Ini didorong oleh hampir semua lapangan usaha yang tumbuh positif. Pertumbuhan terbesar dicapai oleh konstruksi sebesar 12,15 persen; diikuti jasa pendidikan sebesar 9,95 persen; dan perdagangan besar dan eceran sebesar 8,95 persen. Demikian disampaikan Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie berdasarkan berita resmi statistik “Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Utara Triwulan III-2019” rilisan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, per 5 November 2019.
Lebih jauh, dikatakan Irianto bahwa apabila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi triwulan III-2019 (y-on-y), lapangan usaha konstruksi memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,47 persen, diikuti pertambangan dan penggalian sebesar 1,14 persen; dan pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 0,95 persen. “Apabila dilihat dari strukturnya, maka ekonomi Kaltara pada triwulan III-2019 masih didominasi oleh empat lapangan usaha utama. Yakni, pertambangan dan penggalian; pertanian, kehutanan dan perikanan; konstruksi; dan perdagangan besar atau eceran, reparasi mobil dan sepeda motor,” jelas Gubernur. Peranan keempat lapangan usaha tersebut mencapai 68,23 persen terhadap total Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltara.
Untuk pertumbuhannya, ekonomi Kaltara mulai triwulan I hingga III-2019 dibandingkan dengan triwulan I hingga III-2018 (c-to-c) tumbuh sebesar 7,19 persen. “Sekali lagi, analisa BPS memastikan bahwa semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, di mana yang berkontribusi terbesar adalah lapangan usaha konstruksi,” ungkap Irianto.
Diinformasikan pula, dalam regional Pulau Kalimantan struktur ekonominya pada triwulan III-2019 mengalami peningkatan sebesar 5,92 persen. Semua daerah mengalami peningkatan, namun ada 3 daerah yang mencapai di atas rata-rata pertumbuhan regional yaitu dari yang terbesar adalah Kalimantan Timur (Kaltim) sebesar 6,89 persen, Kaltara sebesar 6,53 persen, dan Kalimantan Tengah (Kalteng) sebesar 5,31 persen.
Irianto menilai, ada beberapa hal yang menjadi perhatian untuk meningkatkan PDRB Kaltara. Diantaranya, peningkatan realisasi investasi. “Terutama, investasi ke arah padat karya, yang dapat menyerap
tenaga kerja lebih banyak. Dengan adanya investasi, berarti ada modal, ada usaha dan ada yang bisa dihasilkan. Contohnya investasi KIPI Bulungan, jika sudah terbentuk industrinya, secara otomasis akan meningkatkan PDRB Kaltara,” ujar Gubernur.
Irianto juga menerangkan, investasi tidaklah harus datang dari investor besar. Disebutnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kaltara juga harus mendapat perhatian karena UMKM termasuk usaha yang menghasilkan. “Dengan meningkatkan UMKM, artinya dapat menyerap lapangan pekerjaan. Dengan begitu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara tidak langsung meningkatkan ekonomi Kaltara,” tutup Irianto.
Berita Terkait
Pertumbuhan Trafik Broadband Telkomsel Meningkat Selama Natal dan Tahun Baru di Kalimantan
Jumat, 5 Januari 2024 15:22
Pertumbuhan ekonomi daerah termuda di Kaltara berkembang
Selasa, 12 Desember 2023 8:15
Inovasi Busak PAUD Pantau Status Pertumbuhan Anak di Tana Tidung
Sabtu, 9 September 2023 20:11
Pemkot Tarakan Terus Mendorong Pertumbuhan UMKM
Senin, 4 September 2023 20:54
Gubernur Mengharapkan BI Memperkuat Pertumbuhan Ekonomi di Kaltara
Minggu, 9 Juli 2023 17:40
Nilai Investasi TW I Rp3,16 T, Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Meroket 5,23 Persen
Rabu, 5 Juli 2023 19:42
Pertumbuhan kredit yang disalurkan bank di Kaltara sebesar 7,52 persen
Rabu, 14 Juni 2023 19:08
Pertumbuhan pembiayaan yang disalurkan bank di Kaltara tumbuh sebesar 9,50 persen
Minggu, 7 Mei 2023 20:27