Ancaman HIV/AIDS Kaltara

id Peringatan aids sedunia

Ancaman HIV/AIDS Kaltara

Brosur tentang bahaya AIDS (ANTARA/iskandar Zulkarnaen)

Tanjung Selor (ANTARA) - Sejumlah pelajar dan mahasiswa bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kalimantan Utara membagikan brosur peringatan bahaya HIV/AIDS kepada pengguna jalan raya di Kota Tanjung Selor, Bulungan, Minggu (1/12)

Dilaporkan di Tanjung Selor, Minggu kegiatan itu sebagai bagian dari Peringatan Hari Aids Sedunia.

Sejumlah pelajar dan mahasiswa menggelar aksi membagi-bagikan brosur kepada warga tentang bahaya human immunodeficiency virus/Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS).

Para pelajar dan mahasiswa yang melakukan aksinya di beberapa ruas jalan protokol dan simpangan jalan.

Selain membagikan brosur kepada penggunakan jalan raya, juga menyematkan pita merah ke bahu warga saat berhenti di jalan.

Pita merah jadi simbol universal tanda kepedulian dan dukungan bagi orang-orang dengan HIV.
Pita merah jadi simbol universal tanda kepedulian dan dukungan bagi orang-orang dengan HIV. (ANTARA/iskandar Zulkarnaen)
Ide simbol penggunaan pita merah hadir pada 1991 atau satu dekade setelah kemunculan HIV.

Data Dinas Kesehatan Kaltara menunjukan bahwa pengidap HIV/AIDS di Kaltara bertambah banyak.

Pada 2018, Dinkes Kaltara mencatat 19 ibu hamil yang positif HIV/AIDS.

Data Januari hingga Juli 2019, Dinkes Kaltara kembali menemukan sebanyak 11 bumil positif HIV/AIDS.

Pada tahun 2018, jumlah penderita HIV 166 orang. Sedangkan data sementara 2019 tercatat 88 orang.

Dari jumlah itu, Tarakan terbanyak memiliki penderita HIV, yakni 50 kasus, sedangkan terendah Kabupaten Tana Tidung (KTT), yang hanya satu kasus.
Baca juga: HIV/Aids Di Kaltara

Baca juga: Lewat KPA, Pemprov Upayakan Penurunan Prevalensi HIV/AIDS
Baca juga: Ayo Bersama Cegah HIV/AIDS!