106 meninggal, 93 WNI di Wuhan aman

id Virus corona ,Mahasiswa di wuhan

106 meninggal, 93 WNI di Wuhan aman

Mahasiswa dan WNI di Wuhan dilengkapi masker

Jakarta (ANTARA) - Data terakhir, jumlah warga China meninggal karena terinfeksi Virus Corona baru (2019 n-CoV) 106 orang, sedangkan 93 WNI di Wuhan dilaporkan masih sehat.

"Mahasiswa dan 93 warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China dilaporkan tidak ada yang terkena virus corona," kata Ketua Pengurus Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) Cabang Wuhan, Nur Musyafak dalam siaran pers yang diterima, Selasa.

Dalam siaran pers disebutkan bahwa rata-rata mahasiswa Indonesia tinggal di asrama, dan selalu dipantau oleh masing-masing kampus.


Hampir seluruh kampus di Wuhan melakukan tindakan pencegahan dengan memberikan masker, sabun cair dan thermometer secara gratis kepada tiap mahasiswa.


PPIT Cabang Wuhan juga selalu berkoordinasi dengan KBRI Beijing, Direktorat Perlingungan WNI dan BHI.


Juga telah bergabung dengan grup wechat untuk mempermudah komunikasi dan konsultasi.

WNI di Wuhan juga dimonitor oleh KBRI tiap saat.

KBRI di kota itu meminta seluruh mahasiswa dan WNI untuk tidak panik.

Semua akses transportasi baik kereta api, pesawat dan bus rute keberangkatan dari maupun menuju Wuhan sementara ini telah ditutup.

Hal itu bertujuan untuk mengurangi risiko penularan virus coruna.

"Pemerintah pastikan penyaluran Sembako ke Wuhan tidak terganggu dan supermarket akan tambah stok makanan,"kata Nur Musyafak.
Siaran pers mahasiswa Indonesia di Wuhan China

106 Meninggal

Reuters di China pada Selasa melaporkan bahwa hingga kini 106 orang meninggal akibat virus corona baru yang menyebar di seluruh negara tersebut.

Jumlah itu naik dari jumlah sebelumnya, yakni 81orang.

Hingga 27 Januari, jumlah total kasus terkonfirmasi di China juga bertambah menjadi 4.515 dari 2.835 yang dilaporkan sehari sebelumnya, demikian dinyarakan Komisi Kesehatan Nasional.

Sementara itu, otoritas Kota Tangshandi China mengumumkan pada Selasa bahwa semua alat transportasi umum di dalam kota dihentikan sebagai upaya untuk mencegah virus coronabaru menyebar lebih lanjut.

Pernyataan itu diunggahdi dalamakunresmi pemerintah kota di Weibo.

Tangshan,di Provinsi Hubeiutara, adalah kota terbesar yang memproduksi baja di China.