Pengembangan tiga daerah penyangga pangan IKN di Kaltara

id Penyangga pangan ikn,Penyangga ikn

Pengembangan tiga daerah penyangga pangan IKN di Kaltara

Infografis pangan Kaltara

Tanjung Selor (ANTARA) - Kalimantan Utara kini terus mengembangkan tiga kabupaten, yakni Bulungan, Malinau dan Nunukan sebagai daerah potensial penyangga pangan untuk Ibukota Negara (IKN) baru di Kaltim.

"Kaltara telah mendapat alokasi dana dari Kementerian Pertanian RI, melalui anggaran tugas pembantuan tahun 2020," kata Gubernur Kaltara Irianto Lambrie di Tanjung Selor, Kamis.

Dana itu akan diberikan kepada Kelompok Tani atau Gabungan Kelompok Tani guna pengembangan berbagai komoditas unggulan.

Sedangkan dukungan daerah, yakni melalui APBD 2020, Pemprov Kaltara membantu untuk pengembangan 1.200 hektare lahan padi sawah di Kaltara.

Baca juga: Kaltara jadi Penyangga Pangan IKN Baru

Ketersediaan lahan pengembangan pangan di Kaltara mencapai 658.355 hektare yang tersebar di tiga daerah tersebut.

Rincinya, 325.123 hektare di Nunukan, 164.512 di Bulungan, dan 168.720 di Malinau.

"Kesiapan lain, kita juga telah gencar menerapkan diversifikasi pangan, melalui peningkatan ketersediaan pangan hewani, buah dan sayuran, perekayasaan sosial terhadap pola konsumsi masyarakat," katanya.

Pola tersebut diarahkan menuju pola pangan dengan mutu yang semakin meningkat, dan peningkatan minat dan kemudahan konsumsi pangan alternatif/pangan lokal.

Salah satu fokus pengembangan pangan di Kaltara adalah di Kawasan "food estate" di Bulungan, yang sangat potensial untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi daerah IKN.

Baca juga: Kaltara Siapkan 500 Ribu Ha Kawasan Penyangga IKN

Food estate yang berada di Delta Kayan merupakan kawasan strategis dengan posisi dan luasan lahan yang bebas status peruntukkannya serta berada dekat dengan sumber air.

Guna mendukung pangan IKN, pusat sebelumnya menetapkan 12 daerah potensial penyangga pangan, tiga di Kaltara, yakni Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Malinau.

Sesuai arahan pusat, Kabupaten Bulungan dan Nunukan akan menjadi sentra tanam padi dan cabai. Sedang Kabupaten Malinau sebagai sentra padi dan jagung.

Baca juga: Benahi Pertanian 3 Kabupaten Penyangga Pangan IKN Baru

Baca juga: Blair akui pemindahan ibu kota RI bervisi luar biasa

Baca juga: Setelah tak jadi ibu kota, bagaimana nasib Jakarta