Tanjung Selor (ANTARA) - Tiga kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), yakni Kabupaten Bulungan, Malinau dan Nunukan masuk kedalam 12 kabupaten potensial penyangga pangan ibukota negara (IKN) baru.
Ini diterpaparkan pada Focus Group Discussion (FGD) Strategi Pengembangan Pertanian Penyangga Kemandirian Pangan Ibukota Negara yang berlangsung di Hotel Grand Tiga Mustika, Balikpapan, Jumat (30/8).
Sebagaimana diketahui, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ditetapkan sebagai calon IKN baru oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa hari lalu.
Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan strategi pengembangan kawasan penyangga mandiri pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat IKN baru di Kaltim.
Sistemnya dengan kluster tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan. Dan, caranya menggunakan teknologi pertanian modern sehingga semua kebutuhan pangan dipenuhi sendiri tanpa adanya impor.
Bahkan diproyeksikan menjadi pendukung ekspor dan lumbung pangan dunia.
“Kedepan, saat IKN baru telah benar-benar terealisasi maka Kalimantan harus bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, tanpa impor,” kata kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kaltara, Andi Santiaji Pananrangi yang mewakili Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menghadiri acara tersebut, Senin (2/8).
Tiga kabupaten di Kaltara sendiri, masing-masing memiliki peranan terpisah. Kabupaten Malinau direncanakan sebagai sentra produksi padi dan jagung. Sementara Bulungan dan Nunukan diproyeksikan sebagai sentra produksi padi, cabai dan bawang merah.
“Mentan Amran Sulaiman juga mengimbau agar seluruh bupati dan walikota terkait memaparkan kesiapan potensi lahan dan komoditi potensial di wilayah masing-masing yang dapat mendukung persiapan ketahanan pangan IKN baru nantinya,” jelas Santiaji.
Mengutip pernyataan Mentan, Santiaji menyebutkan juga bahwa Kementan telah melakukan perhitungan proyeksi kebutuhan pangan ke depan, dalam memenuhi kebutuhan pangan IKN baru dengan membangun klaster pengembangan komoditas.
Lahan pertanian di Kaltim sendiri, ditaksir sangat cocok untuk menghasilkan pangan, khususnya komoditas hortikultura, sehingga produksi pangan berdasar agroklimat dan kultur masyarakat setempat.
“Menurut Mentan, hal ini dapat diwujudkan karena Kementan sejak awal telah menyiapkan 500 juta pohon bibit tanaman perkebunan yang akan menelan anggaran Rp 10 triliun,” tutup Santiaji.
Baca juga: September, Festival Pangan Lokal se-Kaltara Digelar
Berita Terkait
Kaltara memiliki 17 daerah rawan narkoba
Rabu, 18 Desember 2024 19:33
Wakapolda Kaltara terima Piagam Penghargaan Dari Kepala BNN RI di Kota Tarakan
Selasa, 17 Desember 2024 17:52
Personel SatBrimob Polda Kaltara Raih Juara Karate Inkanas Kapolri Cup 2024
Selasa, 17 Desember 2024 6:47
Wakapolda Kaltara Pimpin Sidang Akhir Tingkat Panda Penerimaan Bakomsus Polri T.A 2025
Selasa, 17 Desember 2024 6:31
Pemeriksaan personel pemegang senjata api dinas oleh Propam Polda Kaltara
Selasa, 17 Desember 2024 6:23
Wakapolda Kaltara Hadiri Penyerahan Secara Digital DIPAdan Buku Daftar Alokasi TKD2025
Minggu, 15 Desember 2024 5:30
Sambang Nusa Presisi Ditpolairud Polda Kaltara di Perairan Tarakan Sinergi antara Polri dan Masyarakat
Minggu, 15 Desember 2024 5:27
Kapolda Kaltara Terima Sabuk Hitam Kehormatan INKANAS dalam Kejurnas Karate Piala Kapolri 2024
Minggu, 15 Desember 2024 5:21