Mendagri minta pilkada serentak jangan jadi media penularan COVID-19

id pilkada

Mendagri minta pilkada serentak jangan jadi media penularan COVID-19

Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian di Tarakan, Jumat (17/7) saat Rapat Persiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 dan Pengarahan Kepada Gugus Tugas COVID-19 di Kalimantan Utara. Antara/Susylo Asmalyah

Tarakan (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian meminta pilkada serentak yang dijadwalkan pada 9 Desember 2020, agar jangan menjadi media penularan COVID-19.

“Caranya dibuat aturan – aturan yang dibuat KPU, yang berdasarkan protokol penanganan COVID-19,” kata Tito di Tarakan, Jumat (17/7) saat Rapat Persiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 dan Pengarahan Kepada Gugus Tugas COVID-19 di Kalimantan Utara.

Misalnya ditiadakannya arak - arakan atau konvoi, kampanye, kemudian diatur juga rapat terbatas dengan 50 orang, bila melebihi bisa dilakukan peneguran.Kemudian waktu pemungutan suara jamnya diatur.

Kemudian juga diwajibkan menggunakan masker dan perlindungan lainnya bagi para petugas dan disiapkan juga untuk para pemilih. Termasuk juga menyiapkan pakaian lengkap untuk calon pemilih yang positif COVID-19.

“Untuk itu tema yang perlu diangkat rame – rame oleh kita, termasuk masyarakat Kaltara yaitu peran kepala daerah dalam penangganan COVID-19 dan dampak sosial ekonominya,” kata Tito.

Pertama, hal ini menjadikan pilkada sebagai adu gagasan dan adu berbuat dalam penanganan COVID-19, sehingga terjadi gerakan massif di semua daerah untuk menekan laju menangani mengendalikan COVID-19. Jadi bukan menjadi bagian sisa dari pilkada, tapi jadi tema utama.

Kedua, petugas – petugas penyelenggara dan kontestan ini harus menjadi agen – agen yang menekan dan mengendalikan COVID-19.Salah satu caranya bagi masker ada tulisan pilih nomor kontestan sama seperti kaos kampanye.

“Otomatis masyarakat akan terima dan menggunakan masker kainnya, serta hand sanitizer dengan menggunakan gambar.Saya minta KPU mengatur, sehingga terjadi Gerakan massif pakai masker dan menggunakan cuci tangan hand sanitizer,” kata Mendagri.

Pilkada kali ini bisa menekan laju penyebaran COVID-19.Kemudian juga pilkada ini akan menjadi stimulus ekonomi, karena dana APBD ada yang ke luar dari penyelenggara.Dapat menjadi program padat karya.
Baca juga: Pilkada 2020, Kaltara Harus Lebih Dewasa dan Berdisiplin
Baca juga: Siap Pilkada, Partisipasi Pemilih Ditarget Diatas 71 Persen