Binda Kaltara terus gencar melakukan vaksinasi

id Vaksin

Binda Kaltara terus gencar melakukan vaksinasi

Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kaltara Marsekal Pertama TNI Aminul Hakim. ANTARA/Susylo Asmalyah.

Tarakan (ANTARA) - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kalimantan Utara gencar melakukan vaksinasi dalam rangka mendukung percepatan pencapaian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat di wilayah Provinsi Kaltara.

"Vaksinasi bukan tugas pokok BIN, tapi Presiden perintahkan mana yang cepat gerak (vaksinasi) mana yang bisa gerak, kita BIN, TNI, Polri di minta melakukan percepatan vaksin," Kepala Binda Kaltara, Marsekal Pertama TNI Aminul Hakim di Tarakan, Sabtu.

Percepatan vaksinasi dilakukan sejak pandemi Covid-19 sampai saat ini, mulai dari vaksinasi massal, jemput bola, hingga rumah ke rumah.

Vaksinasi dengan sistem jemput bola dilakukan di lingkungan TNI, Polri, instansi sipil hingga masyarakat. Capaian vaksin sampai saat ini cukup signifikan, sehingga sampai sekarang masih diminta percepatan vaksin.

Total data yang dihimpun Binda Kaltara saat ini capaian vaksinasi sudah mencapai 1.128.712 orang. Dosis satu mencapai 80 persen, dosis dua mencapai 70 persen, dan dosis tiga mencapai 30 persen.

"Kita rencana menyasar mahasiswa baru di UBT (Universitas Borneo Tarakan) sekitar 2.000 orang, sesuai dengan peraturan Rektor Mahasiswa Baru wajib vaksin tiga. Kita juga akan menyasar atlet Porprov," kata Aminul.

Kabinda menegaskan, meski animo saat ini sudah berkurang untuk mengikuti vaksin, Binda tetap berkomitmen akan terus melakukan kegiatan vaksinasi setiap harinya dengan target sasaran 500 dosis per hari.

"Kita aktif setiap hari melaksanakan vaksinasi, dengan target harian 500 orang. Bulan depan rencana vaksin keempat," katanya.

Kemudian, untuk stok vaksin sendiri Binda Kaltara bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan, vaksin didistribusikan langsung dari Kemenkes ke Dinas Kesehatan Provinsi.

Berapa pun kebutuhan vaksin akan dicukupi, jika kosong Binda Kaltara akan langsung mengambil vaksin ke Jakarta.
Baca juga: 40,2 juta vaksin COVID-19 kedaluwarsa segera dimusnahkan