Jakarta (Antara News Kaltara) -Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie mengungkapkan, selainmenawarkan potensi investasi, penyediaan infrastruktur menjadi komponen yangtak bisa diabai dalam investasi. Infrastruktur akan menunjang kelancarankegiatan-kegiatan investasi di suatu kawasan. Untuk itu, Kalimantan Utara, kataIrianto, telah bergerak cepat menyediakan beragam infrastruktur penunjang mulai dari akses jalan,pelabuhan, maupun bandara.
Dikatakan,Bandara Internasional Juwata Tarakan menjadi titik sentral keluar masuknyabarang dan manusia. Keberadaannya ikut didukung dengan hadirnya bandara diibukota-ibukota kabupaten, termasuk lapangan-lapangan terbang perintis didaerah-daerah perbatasan.
Pemprov jugadalam tiga tahun belakangan membuat beberapa perencanaan pembangunan yang akan ikutmemanjakan investor. Seperti halnya rencana pembangunan Pelabuhan baru diTanjung Selor, Kawasan Industri di Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan, KotaBaru Mandiri (KBM), serta Jembatan Bulungan-Tarakan (Bulan).
"Tetapi inibukan hanya rencana. Semuanya terus berproses. Kami selalu berkoordinasi denganpusat agar rencana-rencana ini bisa direalisasikan. Ada beberapa yang segeradiawali pembangunannya," kata Irianto di sela-sela acara KaltaraInvestment Forum 2017 yang digelar di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Rabu(08/03).
Perihalpemberian insentif bagi investor, Irianto mendukung penuh kebijakan-kebijakanpemerintah (pusat), baik mengenai taxholiday (pembebasan/pengurangan pajak dalam batas waktu tertentu) maupun tax allowance (pengurangan basispengenaan pajak untuk bidang usaha dan jumlah investasi tertentu). Instrumenlainnya yang tak kalah penting dijaga agar iklim investasi tetap tumbuh positifialah penjagaan dan jaminan keamanan, stabilitas politik, dan kepastian hukumbagi investor.
Dalam kesempatanitu banyak memberi informasi potensi hydro power dari aliran sungai-sungaibesar yang tak pernah kering sepanjang tahun.Potensi hydro power di Kalimantan Utara mencapai 20 ribu Mega Watt darisedikitnya 5 sungai besar yang membelah daerah-daerah di provinsi perbatasanini.
Berkenaan haltersebut, Gubernur Irianto Lambrie berupaya memikat hati investor melaluiberbagai instrumen. Sebab ia meyakini investasi yang prioritas diperlukan ialahinvestasi kelistrikan. Tersedianya listrik yang memadai, tentu menjadi pemantikinvestasi di bidang lainnya seperti industri dan pariwisata.
Untuk itu, salahsatu jurus jitu mendatangkan investasi ialah memudahkan pengurusan perizinan.Pemprov sekarang sedang merevisi Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014,tentang Pendelegasian Wewenang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan TerpaduPemprov Kalimantan Utara. "Dalam waktu dekat akan selesai direvisi.Setelah itu, kami siapkan juga sistem online seperti yang dilakukan ProvinsiJawa Timur saat ini. Tujuannya biar perizinan itu mudah dan cepat," kataIrianto.
Tata kelolabirokrasi juga menjadi komponen penting untuk dibenahi. Di lingkungan pemprovsendiri, Irianto selalu menekankan para pimpinan satuan kerja perangkat daerahhingga pegawai di bawahnya selalu berorientasi kerja, mengtamakan pelayanan,serta selalu bergerak cepat.
Orientasiseperti itu sebutnya perlu diikuti hingga ke tingkat kabupaten/kota. Hal itulahyang menjadi dasar gubernur menghadirkan pula para bupati/walikota di Kaltarapada acara Kaltara Investment Forum."Kami sengaja datangkan bupati dan walikota. Agar semuanya sepahambahwa investasi itu bisa membuat daerah maju pesat, infrastruktur terbangun,lapangan kerja terbuka, masyarakat akan mudah sejahtera," ujarnya.