Jakarta(Antara News Kaltara) - Puncak acara peringatan Hari Lingkungan Hidup 2017 danLandmark Hutan Indonesia gelaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan(KLHK), Rabu (2/8) dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Pada acara yang digelardi Plaza Soedjono Soerjo Manggala Wanabakti Kompleks KLHK ini, GubernurKalimantan Utara (Kaltara) Dr Ir H Irianto Lambrie turut hadir bersama sejumlahgubernur lainnya di Indonesia.
Dalamarahannya, Presiden menitipkan sejumlah pesan untuk dipikirkan bersama. Pesanpertama, mengenai pentingnya sebuah strategi besar untuk pembangunan hutan diIndonesia. Tujuannya, adalah pemanfaatan hutan yang memiliki dimensi ekonomidan lingkungan. "Kita perlu melakukan sebuah koreksi besar, sebuahcorrective action dalam hal perizinan dan lainnya. Bentuknya berupa terobosanatau sesuatu yang baru untuk dilakukan sehingga pengelolaan hutan menjadi lebihbaik," kata Presiden.
Jokowiberharap para praktisi kehutanan tidak lagi menerapkan pola pikir yangrutinitas, linier, monoton dan tak membuat terobosan. Pola pikir seperti inimengakibatkan kondisi kehutanan dalam beberapa tahun ini, berada pada posisiyang tak ada pembaharuan apapun. “Nanti kan digelar Rakernas (Rapat KerjaNasional), saya sangat berharap di Rakernas itu dapat dirumuskan pikiran barusehingga pengelolaan hutan menjadi benar, dan secara konsisten dikerjakan terusmenerus dengan hasil yang baik," jelasnya.
Sementaraitu, Gubernur Kaltara Dr Ir H Irianto Lambrie memastikan akan mengeksekusi ataumerealisasikan komitmen yang dipaparkan presiden tersebut. "Yang kamilakukan saat ini, dengan aset hutan dan lingkungan alam yang ada, baik sungai,lahan dan lainnya akan diimplementasikan dalam sebuah rumusan kebijakan yang taksekadar memelihara dan dilindungi, tapi juga menjadi sebuah sumber kehidupanmasyarakat yang berkeadilan dan lestari," kata Gubernur.
Secaratradisional, hal-hal tersebut juga telah dilakukan oleh masyarakat Kaltara, dandengan dukungan penuh pemerintah. "Kaltara fokus melakukan programpengembangan infrastruktur beriringan dengan upaya konservasinya. Sepertipembangunan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), pembatasan pemberian izineksploitasi tambang serta mengurangi pinjam pakai kawasan hutan diluar kegiatankehutanan," jelas Gubernur.
PemerintahProvinsi (Pemprov) Kaltara juga mendukung upaya reformasi agraria yangdicanangkan pemerintah pusat. "Hutan di Kaltara luas, ironisnya rakyatbanyak yang miskin. Untuk itu, Kaltara mengarahkan pemanfaatan lahan hutan nonproduktif untuk dialihkan menjadi sebagai kawasan kegiatan investasi yangberkelanjutan," papar Gubernur.