Jakarta (Antara News Kaltara) - Sebagai 'jantung' PulauKalimantan, Kalimantan Utara (Kaltara) berkomitmen untuk menjaga kelestarianhutan. Hal ini dijelaskan oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan PembangunanSekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara H Syaiful Herman saat bertemu denganrombongan Direktorat Pengendali Kerusakan Gambut Kementerian Lingkungan Hidupdan Kehutanan (KLHK) dan GIZ Forclime, beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, Kaltara memiliki luas 4,5 jutahektare. Termasuk di dalamnya adalah hutan konservasi yang tak lain adalahTaman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) dengan luas 1,36 juta hektare."Hutan konservasi yang merupakan salah satu paru-paru dunia dan jugajantungnya Kalimantan (Heart of Borneo). Ini, memiliki potensi ekonomis berupaproduk hasil hutan. Bahkan menjadi perhatian dunia, dalam hal kegiatanpenelitian dan keperluan lainnya," ujarnya.
Selain itu, keanekaragaman hayati, menjadi kekayaan alamdi belantara Kaltara yang tidak dimiliki oleh banyak daerah lainnya. Ada 76spesies mamalia di dalamnya, 8 spesies primata, 33 spesies binatang amfibi, 395jenis burung, 68 jenis binatang reptil, serta 43 spesies ikan air tawar.
Dijelaskan Syaiful,persoalan yang sering muncul dalam pengelolaan hutan saat ini adalah statuskawasan. Menurutnya, ini tidak hanya terjadi di Kaltara melainkan seluruhwilayah Indonesia. Sehingga membutuhkan sinergitas setiap pemerintah daerah diKaltara. "Status kawasan tersebut perlu diatur sehingga tidak terjadimasalah," jelasnya. Dengan begitu, tentu program penanganan hutan akanlebih terintegrasi. Di samping itu, legalitas penggunaan hutan juga akandisesuaikan dengan aturan. Syaiful juga menekankan, pentingnya untuk menjagalahan kritis. Oleh karena itu, upaya yang perlu dilakukan adalah denganmelakukan pemenuhan sarana prasarana. Salah satunya ialah penguatan Sumber DayaManusia (SDM).