Jakarta (Antaranews Kaltara) - Sebagaidaerah baru berusia muda, GubernurKaltara terus berupaya mempromosikan potensi yang dimiliki provinsi yang genapberusia 5 tahun pada 22 April 2018 mendatang.Salah satunya adalah menjadi pembicara pada pertemuan Goverment (Gov)Pay Summit 2018 di Hotel Mulia Senayan,Selasa (23/1).
Dalam pertemuan itu, Irianto menggambarkan secara ringkas kondisiprovinsi yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini. Menurutnya,tantangan terbesar yang dimiliki oleh pemerintah aaat ini adalahmenghadirkan negara di perbatasan negara.
"Tantangan kita adalah berupayamenghadirkan negara di perbatasan, danupaya itu kita lakukan. Hasilnya, padatahun 2016 lalu saya meresmikan APMS bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi,sehingga masyarakat perbatasan merasakan harga BBM yang sama dengan daerahlainnya," ujar Irianto yang disambut dengan tepuk tangan.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur SumateraSelatan, Alex Noerdin.
Selain itu, peningkatan fasilitas kesehatan pun terusdilakukan. Misalnya, menghadirkan Rumah Sakit Pratama diperbatasan. Dijelaskannya, kesehatanmasyarakat di Kaltara juga menjadi prioritasnya. Meskipun dengan anggaranterbatas, lanjut Irianto, Pemprov Kaltara telah mengalokasikan untukpembangunan dua rumah sakit pratama yang saat ini bangunan fisiknya telahrampung, yakni di Desa Long Bawan, Kabupaten Nunukan dan Long Apung, KabupatenMalinau. Namun, Rumah Sakit Pratama tersebut belum memiliki sarana danprasarana penunjang untuk mendukung pelayanan kesehatan di perbatasan.
"Bangunan telah ada. Namun sampaisekarang masih belum bisa difungsikan karena belum memiliki tenaga medis dankelengkapan lain," katanya.
Selanjutnya, upaya yang terus dilakukan untuk masyarakatperbatasan adalah membangun Toko Indonesia di tapal batas negara. Rencananya,ada 4 unit Toko Indonesia akan dibangun Pemerintah Pusat, dan ditarget selesaifisiknya pada 2018. Persebarannya, dua toko berada di Kabupaten Nunukan, yaknidi Pulau Sebatik dan Lumbis Ogong. Lalu dua lagi di Malinau, yakni di Pujungandan Long Apung. Setiap Toko Indonesia itu akan menjual barang-barang dalamnegeri ini," papar Irianto.
Selanjutnya adalah pembangunaninfrastruktur jalan di perbatasan. Dipaparkan Irianto, Kementerian PUPR menargetkandi 2019 semua jalan paralel perbatasan di Kaltara tembus seluruhnya. Tahapterakhir Kementerian PUPR akan memperbaiki dan memperkuat akses jalan paraleltersebut.
"Selanjutnya akan dilakukanperbaikan dan perkerasan jalan oleh Kementerian PUPR," kata Irianto.
Total Jalan Perbatasan di Kaltarasepanjang 983 km, terbagi menjadi jalan paralel perbatasan sepanjang 603 km danjalan akses perbatasan menuju Pos Lintas Batas sepanjang 380 km.
Sementara untuk pembangunan jalan aksesperbatasan menuju Pos Lintas Batas Negara sepanjang 380 km, dikatakan Iriantosaat ini seluruhnya sudah tembus dan dalam tahap proses perkerasan jalan untukkemudian diaspal secara bertahap.
"Kaltara memiliki dua akses jalanke perbatasan yakni Mensalong-Tou Lumbis sepanjang 148 Km dan Malinau-LongBawan-Long Midang sepanjang 232 Km. Prioritas saat ini untuk segera dikerjakanadalah ruas Malinau-Long Bawan-Long Midang," katanya.
Untuk diketahui, Kementerian PUPR secara bertahap tengahmengerjakan peningkatan kualitas jalan pada ruas Long Bawan-Long Midangsepanjang 10.7 km, dengan progres 3 km sudah dilakukan rekonstruksi aspal padatahun 2017. Selanjutnya pada 2018, akan dilanjutkan rekonstruksi jalansepanjang 4 km dan pembangunan 3 jembatan baru, serta sisanya 3.7 kmdituntaskan pada tahun 2019.