Minta Rumput Laut Ditata

id Penataan, Rumput, Laut, Nunukan, Alur, Pelayaran

Minta Rumput Laut Ditata

TENGAH TREN : Naiknya harga rumput laut, melecut minat masyarakat Kaltara, khususnya Nunukan membudidayakannya. (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (Antaranews Kaltara) - Pada saat rapat staf Rabu (16/5), Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) juga mengupas soal surat permohonan dari Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid untuk penataan dan pengawasan lokasi budidaya rumput laut di Nunukan yang kian mengancam alur pelayaran. "Saya minta kepada instansi terkait untuk melakukan penataan lokasi budidaya rumput laut di wilayah Nunukan. Jangan sampai mengganggu alur pelayaran. Kalau perlu, kerja sama dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengawasan," kata Irianto.

Gubernur juga meminta dilakukan sosialisasi mengenai zonasi wilayah perairan dan pesisir kepada masyarakat setempat. "Untuk mempermudah pengawasan, setiap pembudidaya rumput laut di Nunukan, harus dilengkapi dengan identitas khusus. Seperti kaos dengan warna atau logo tertentu. Soal ini, Pemprov siap membantunya," ungkap Gubernur.

Keberadaan budidaya rumput laut di perairan Nunukan, memang tengah pesat. Berdasarkan surat dari Bupati Nunukan itu, diketahui areanya diperkirakan sudah mencapai 20 mil laut. Akibatnya, alur pelayaran penumpang dan barang dari dan ke Nunukan pun terganggu. "Kabarnya, perjalanan yang semula 2 jam, kini mencapai 3 jam lantaran speed reguler harus melalui jalur yang bebas dari titik budidaya rumput laut," jelas Irianto.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltara H Amir Bakry menjelaskan bahwa tingginya minat masyarakat Kaltara membudidayakan rumput laut, lantaran kini harganya meninggi. "Memang ranah untuk penindakan ada di tangan Pemprov Kaltara. Namun, saya rasa perlu juga mempertimbangkan untuk ditunda. Lantaran saat ini, harga rumput laut sedang baik dan masyarakat juga butuh pemasukan, mengingat sudah masuk Ramadan dan jelang Idulfitri," urai Amir.

Hanya saja, yang patut menjadi perhatian adalah para pemukat rumput laut. "Mereka ini menggunakan pukat yang biasanya untuk menangkap ikan, untuk menjaring rumput laut milik pembudidaya secara sengaja. Ya, bisa dibilang mereka ini pencuri rumput laut," tutupnya.