10 desa di Nunukan masuk locus stunting di Indonesia

id 10 Desa stunting nunukan, dinas kesehatan nunukan, kasi gizi selamat

10 desa di Nunukan masuk locus stunting di Indonesia

desa nunukan (datiz)

Nunukan (ANTARA) - Sebanyak 10 desa di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara masuk daerah Locus Stunting atau desa terindikasi stunting (pertumbuhan anak terhambat) sesuai pendataan 2013--2018.


Hal ini diungkapkanKepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, Selamat berdasarkan yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan, Senin (18/3).

Selamat menambahkan, pihaknya juga terus mensosialisasikan kepada masyarakat agar rutin memeriksakan kondisi anaknya maupun ibu yang sedanghamil ke puskesmasatau rumah sakit.

Ke sepuluh desa locusstuntingdi Kabupaten Nunukanadalah Labuk, TembalingHulu, Batung, Samata, Sumantipaldan Payung di Kecamatan LumbisOgong. Desa Binusandi Kecamatan Nunukan.

Lalu, Desa Setabudi Kecamatan SebatikBarat dan Kecamatan Lumbisada dua desa yakni Kalampisingdan Patal.

Selamat menjelaskan, kasus stunting yang terjadi di Kabupaten Nunukan terutama disebabkan oleh kekurangan gizi karena faktor ekonomi dan mengalami infeksi pada saat ibu sedang hamil.

Selamat mengungkapkan, stunting di daerahnya diketahui melalui tinggi badan yang tidak seimbang dengan usia anak. Pada umumnya stunting terjadi pada anak usia 0-5 tahun.

Perhitugannya didasarkan pada standar WHO NCHS yakni tinggi badan dibandingkan usia tidak normal atau dibawah -2.

Adapun ciri-ciri anak di bawah umur yang mengalami stunting adalah pada saat lahir berat badannya di bawah 2,5 kilo gram.

“Pemicu stunting di Kabupaten Nunukan ini apabila bayi lahir berat badannya kurang dari 2,5 kilo gram,” sebut dia.

Oleh karena itu, kata Selamat, Pemkab Nunukan terus mengimbau kepada ibu hamil atau warga yang memiliki anak di bawah lima tahun agar memeriksakan ke dokter atau puskesmas terdekat.

Selama pendeteksian yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan pada 16 kecamatan minus tiga kecamatan baru di Krayan ini ditemukan, kasus stunting sebanyak 615 anak sangat pendek dari usia normal dan 1.437 anak tinggi badan pendek.

Jadi jumlah anak yang terindikasi mengalami stunting di Kabupaten Nunukan sebanyak 2.052 orang. Terbanyak di Kecamatan Nunukan masing-masing kategori sangat pendek 176 orang dan kategori pendek 490 orang.

Kedua terbanyak di Kecamatan Lumbis masing-masing 27 anak sangat pendek dan 136 anak kategori pendek.

Ketiga di Kecamatan Sebatik Barat yakni 23 anak sangat pendek dan 134 anak kategori pendek.

Tingginya kasus stunting di Kecamatan Nunukan karena jumlah populasi juga terbanyak dari 16 kecamatan yang dideteksi. ***3***