Nunukan (ANTARA) - Sebanyak 12 kasus stunting anak di bawah usia lima tahun di Desa Sanur, Kecamatan Tulin Onsoi, Nunukan, Kaltara sehingga mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Pratama Sebuku.
Pelaksana Tugas Direktur Rumah Sakit Pratama Sebuku dr Syaifuddin Noor yang dihubungi via telepon selulernya, Senin menyatakan sedang melakukan sosialisasi di desa tersebut sekaitan dengan ditemukannya belasan anak yang mengalami gagal tumbuh normal (stunting).
Ia mengungkapkan tingginya kasus stunting di Desa Sanur karena berkaitan dengan rendahnya pemahaman orangtua terhadap pentingnya gizi bagi anak-anaknya sejak di dalam kandungannya.
Syaifuddin juga mengatakan tingkat pendidikan orangtua menjadi salah satu penyebab tingginya kasus stunting di desa ini karena sebagian besar bekerja di perkebunan kelapa sawit.
Kemudian, dia menambahkan, kasus stunting di desa ini cukup tinggi karena faktor genetik juga dimana kedua orangtuanya memang kerdil. "Banyak faktor yang menyebabkan tingginya kasus stunting di Desa Sanur. Salah satunya kurangnya pemahaman kedua orangtua terhadap kebutuhan gizi bagi anak-anaknya," beber Syaifuddin.
Guna mengatasi bertambahnya kasus stunting bagi anak-anak di Desa Sanur, Plt Direktur RS Pratama Sebuku terus menggalakkan sosialisasi dan penanganan medis kepada ibu hamil dan bayi yang baru lahir.
Berita Terkait
Kasus stunting di Tarakan turun menjadi enam persen
Rabu, 8 Februari 2023 15:09
Kasus "stunting" di Nunukan terus menurun
Senin, 6 Juli 2020 16:50
Pengawasan Ketat Dengan Pemantauan Sitkamtibmas Pasca Pemungutan Suara di Nunukan
Sabtu, 30 November 2024 5:07
Program Sarapan Bergizi Sukses Uji Coba di Nunukan
Jumat, 1 November 2024 7:44
Pengecekan Ruang Tahanan dan Penyaluran Dana OMP Kayan 2024 di Polres Nunukan
Jumat, 25 Oktober 2024 12:06
Ini Arahan Kapolda Kaltara Kepada Personel Polres Nunukan
Rabu, 16 Oktober 2024 17:33
Kapolda Kaltara Laksanakan Kunker ke Mako Polres Nunukan
Rabu, 16 Oktober 2024 17:30
Kunjungan Kerja Kapolda Kaltara Di Polres Nunukan Disambut Prosesi Adat Tepung Tawar
Rabu, 16 Oktober 2024 6:08