PLBN Dibangun untuk Tumbuhkan Pusat Perekonomian Baru

id Perkembangan, Pembangunan, Pos, Lintas, Batas, Negara

PLBN Dibangun untuk Tumbuhkan Pusat Perekonomian Baru

POS TERPADU : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat meninjau rencana lokasi pembangunan PLBN Sei Pancang di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, belum lama ini. (humasprovkaltara)

Tanjung Selor (ANTARA) - Selain bangunan utama pada Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu yang akan dibangun tahun ini, Pemerintah juga akan membangun fasilitas pendukungnya. Di antaranya, perumahan pegawai, pertokoan, pasar dan sebagainya yang mendukung fungsi PLBN tersebut. Demikian disampaikan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie, saat dikonfirmasi terkait rencana pembangunan PLBN Terpadu di Kaltara.

Untuk diketahui, sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2019, tentang Percepatan Pembangunan 11 PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan pada akhir Januari lalu, dari 11 PLBN tersebut, empat di antaranya bakal dibangung di Kaltara. Yaitu PLBN Sei Nyamuk atau Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, PLBN Terpadu Long Midang, Kecamatan Krayan, PLBN Labang, Kecamatan Lumbis Ogong (Kabupaten Nunukan) dan Long Nawang, Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaen Malinau.

Tahun ini, dikatakan Gubernur, dengan melihat kesiapannya, dua PLBN yang akan mulai dibangun fisiknya. Yakni, PLBN Sei Nyamuk dan Long Midang. Keduanya berada di Kabupaten Nunukan. “Selain sebagai pos pelayanan terpadu, yang memiliki fungsi utama sebagai pos kepabeanan (Custom), keimigrasian (Immigration), karantina (Quarantine), dan keamanan (Security) atau yang sering disingkat CIQS, PLBN juga bakal menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Untuk itulah, berbagai fasilitas pendukung akan dibangun,” kata Irianto.

Gubernur mengatakan, di sekitar PLBN akan dibangun kawasan permukiman. Sehingga dapat menumbuhkan kehidupan ekonominya. “Jangan sampai kawasan di sekitar PLBN menjadi kawasan kumuh. Itu lah yang akan dihindarkan. Selama ini daerah ini masih belum ramai, jadi lebih mudai ditata dibandingkan kawasan perkotaan,” ujarnya.

Mendampingi Gubernur, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk Kaltara, Dony Fitriandi mengungkapkan, rencana pembangunana 2 PLBN di Kaltara yang akan dimulai tahun ini, sekarang masih dalam proses pelelangan. Peletakan batu pertama, menunggu proses pelelangan yang dilakukan di Kemeterian PUPR selesai. “Kita belum menjadwalkan kapan akan dilakukan peletakan batu pertama. Masih menunggu proses lelangnya dulu. Yang jelas, tahun ini dimulai pembangunannya,” kata Dony.

Terkait dengan masalah permukiman di sekitar PLBN, Balai Prasarana Permukiman Wilayah, kata dia akan berkolaborasi antar kementerian terkaitnya. Sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) di sekitar wilayah PLBN dapat berkembang. “Kalau dari kami (Kementerian PUPR) akan lebih fokus pada pembangunan infastrukturnya. Sedangkan untuk pembangunan manusianya itu akan disokong oleh kementerian dan lembaga lainnya. Maka itu harus ada sinergitas yang baik antar kementerian, maupun dengan pemerintah daerah. Termasuk bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah itu,” tuturnya.

Di tempat sama, Kepala Biro Pengelola Perbatasan Negara (BPPN) Sekretriat Provinsi Kaltara Samuel ST Padan menyatakan, selain dua titik PLBN yang akan dibangun tahun ini, tahap selanjutnya juga akan dibangun 2 PLBN lain di Kaltara. Yakni PLBN Labang di Kecamatan Lumbis Ogong, Nunukan, dan PLBN Long Nawang di Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Malinau. “Dua PLBN ini akan dilanjutkan pada 2020, progresnya saat ini dalam tahap proses DED (Detail Engineering Design). Setelah itu selesai, tahap selanjutnya akan dilelang untuk pembangunan fisiknya,” jelas Samuel.

Dikatakan, untuk kesiapan lahan PLBN Labang dan PLBN Long Nawang sudah tidak masalah. Masyarakat di kedua wilayah ini telah siap untuk menghibahkan lahannya. Namun secara resmi yang sudah dihibahkan untuk bangunan fisiknya ada seluas 3,5 hekatre. “Untuk PLBN Labang dibutuhkan 10 hektare, masyarakat siap memberikan lahannya. Sehingga status lahan sudah tidak ada masalah,” katanya.

Samuel menyebutkan, dua PLBN yang akan dibangun tahun ini, yaitu PLBN Sei Pancang dan Long Midang bertipelogi B. Sedangkan untuk PLBN Labang dan Long Nawang bertipelogi C. “Teknis penentuan tipe PLBN itu dengan melihat melalui jumlah pelintasan manusia dan intensitas transaksi. Kalau sudah ada perdagangan, turis dan lainnya, pasti kedepannya lebih bervariasi lagi penggunaan jalur itu. Sehingga tipeloginya juga dapat dinaikkan,” kata Samuel.

Dijelaskan, PLBN dengan tipe B, jumlah pelintas orang perharinya dapat mencapai 300 orang pelintas. Sedangkan untuk PLBN yang memliki tipe C jumlah pelintasnya dibawahnya. Seperti PLBN Labang, meskipun jumlah pelintasnya kurang banyak, namun pelintas bukan hanya orang saja namun pelintas transportasi air juga ada. “Dalam 1 hari jumlah pelintasan perahu itu bisa mencapai 5 hingga 10 perahu. Setiap perahu biasanya mengangkut sebanyak 30 orang. Demikian juga untuk PLBN Long Nawang yang masih rendah tingkat pelintasnya, namun jumlah pelintas bisa banyak kalau ada hari-hari tertentu seperti acara adat, atau perayaan. Sehingga jumlah pelintas ini tidak rutin,” imbuhnya.