Tanjung Selor (ANTARA) - Pembangunan Toko Indonesia di perbatasan yang bertujuan menstabilkan harga kebutuhan pokok di sana membutuhkan waktu.
Hal itu dikatan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie belum lama ini di Tanjung Selor.
Pasalnya, butuh waktu bertahap mulai dari penyediaan lahan, pematangan lahan, pengurusan syarat administratif, penganggaran, hingga berlanjut ke tahap pembangunan.
Pembangunan Toko Indonesia yang sudah berjalan adalah wilayah Krayan, yakni daerah berbatasan langsung dengan salah satu desa di Serawak.
Sedangkan wilayah Sebatik (berbatasan dengan Sebatik Malaysia, Sabah) segera menyusul.
Anggaran pembangunan Toko Indonesia di Sebatik, tak jauh berbeda dengan di Krayan.
Aggaran alokasinya mencapai Rp 8,5 miliar.
Secara fisik, bangunan Toko Indonesia akan diberi warna Merah Putih, ini sebagai bukti keberadaan dan harkat martabat Negara Indonesia.
Pembangunan Toko Indonesia bukan hanya strategis bagi ekonomi namun mempenegas tentang keoerdulian pemerintah bagi warga perbatasan.
Dari sisi ekonomi, selama ini berbagai kebutuhan pokok sebagian tergantung pasokan dari seberang sehingga harga cukup tinggj.
Berita Terkait
Gubernur tinjau progres pembangunan Toko Indonesia di Sebatik
Senin, 19 September 2022 15:22
Toko Indonesia di Sebatik Dianggarkan Rp 4 M
Senin, 14 September 2020 10:16
Irianto kunjungi gelar Pangan Murah Toko Tani Indonesia Center
Minggu, 14 Juni 2020 16:57
Toko Tani Indonesia Center Kaltara diresmikan
Jumat, 1 Mei 2020 20:36
Selesai Dibangun, Toko Indonesia Pertama Segera Dibuka
Kamis, 13 Februari 2020 8:00
Toko Indonesia Rampung Akhir 2019
Selasa, 12 November 2019 15:32
Toko Indonesia Rampung Akhir 2019
Selasa, 12 November 2019 10:45
Toko Indonesia di Sebatik Mulai Tahap Perencanaan
Rabu, 12 Juni 2019 8:08