Siswa MI Al Mujahidin belajar di teras sekolah

id sekolah

Siswa MI Al Mujahidin belajar di teras sekolah

Para siswa Madrasah Ibtidaiyah Al Mujahiddin melakukan kegiatan belajar di teras gedung sekolah mereka yang berada di kelurahan Selumit Pantai, Tarakan Tengah, karena mengalami rusak parah akibat roboh pada Senin sore (25/1). ANTARA/Susylo Asmalyah

Tarakan (ANTARA) - Para siswa Madrasah Ibtidaiyah Al Mujahiddin melakukan kegiatan belajar di teras gedung sekolah mereka yang berada di kelurahan Selumit Pantai, Tarakan Tengah, karena mengalami rusak parah akibat roboh pada Senin sore (25/1).

"Proses belajar mengajar di sekolah tersebut tetap dilaksanakan, sebab pada 2 Desember 2019 akan melaksanakan penilaian semester," kata Kepala Sekolah MI Al Mujahidin Darmanto di Tarakan, Rabu.

Sebelum robohnya gedung sekolah, para siswa belajar pada pagi hari. Namun dengan keterbatasan ruang saat ini, maka ada sebagian siswa yang harus belajar pada siang hari.

Ada 4 ruang, satu di pakai kantor, yang tiga dimasukkan pagi dan tiga kelas dimasukkan siang. Kelas pagi itu, 1, 3 dan 6 sedang yang siang, kelas 2, 4 dan 5, katanya.

"Ruang yang roboh tersebut digunakan untuk ruang guru, kepala sekolah dan Tata Usaha. Pada hari ini masih terdapat satu rombel (rombongan belajar, red) yang tidak mendapatkan ruang sehingga terpaksa
belajar di teras sekolah," kata Darmanto.

Dia mengungkapkan bahwa pasca robohnya gedung sekolah pada sebagian ruang kelas, menyebabkan pihaknya
terkendala akan sarana dan prasarana sehingga membuat para siswa belajar menjadi tidak nyaman.

"Paling dikhawatirkan adalah sisa bangunan yang ada saat ini masih dapat roboh sewaktu-waktu hingga membuat
khawatir akan aktifitas siswa," kata Darmanto.

Sedangkan bantuan penyelesaian bangunan yang diberikan oleh Pemkot Tarakan yang saat ini masih dalam proses penyelesaian dan diprediksi akan selesai pada Desember 2019 ini.

“Bangunan yang di belakang itu sudah dibangun dalam tahap finishing. Rencananya memang bangunan runtuh itu akan dibongkar, tapi bangunan yang
mau selesai itu masih belum cukup sebab kami masih membutuhkan ruang guru,
kepala sekolah dan toilet yang tidak kami miliki,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tarakan, Shaberah mengatakan
bahwa MI Al Mujahidin merupakan MI tertua di Tarakan yang berdiri selama puluhan tahun.

Bangunan tersebut dikatakan Saberah memang sempat miring dan membahayakan siswa, sehingga tidak digunakan lagi.

“Kami sudah mengusulkan kepada kantor wilayah untuk dibantu, tapi ternyata
tahun ini lepas dan yang dapat malah Sebatik. Alhamdulillah Wali Kota membantu Rp200 juta untuk membangun sekolah itu
dengan anggaran 2019,” kata Shaberah.
Baca juga: Pemprov Usulkan Rp 146 M untuk Sekolah
Baca juga: Dua Sekolah di Kaltara Juara III Nasional