Jakarta (ANTARA) - Pembunuhan komandan militer paling terkemuka Iran, Qassem Soleimani, oleh Amerika Serikat menjadi hal nyata untuk memulai perang dan "balasan terhadap aksi militer adalah aksi militer," kata duta besar Iran untuk PBB Pada Jumat.
Duta Besar Majid Takht Ravanchi saat wawancara dengan CNN menyebutkan bahwa dengan "pembunuhan" Soleimani, Amerika Serikat memasuki tahap baru setelah memulai "perang ekonomi" dengan memberlakukan sanksi ketat terhadap Iran pada 2018.
"Jadi itu merupakan ... babak baru yang sama saja memulai perang melawan Iran," kata Racanchi.
Ia menyebutkan akan ada aksi balasan yang kejam. "Balasan untuk aksi militer adalah aksi militer," katanya.
Pada Jumat duta besar itu mengatakan kepada Dewan Keamanan dan Sekjen PBB Antonio Guterres bahwa Iran berhak membela diri di bawah hukum internasional.
Melalui surat Ravanchi menyebutkan pembunuhan Soleimani "adalah contoh nyata terorisme negara dan tindakan kriminal, yang merupakan pelanggaran berat terhadap prinsip dasar hukum internasional, termasuk, khususnya ... Piagam PBB."
Soleimani, jenderal berusia 62 tahun yang mengepalai pasukan Pengawal Revolusi Iran di luar negeri, dianggap sebagai tokoh paling berpengaruh nomor dua di negara tersebut setelah Pemimpin Spiritual Ayatollah Ali Khamenei.
Amerika Serikat menewaskan Soleimani dalam serangan di Irak yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump. Seorang pejabat senior pemerintah Trump menyebutkan Soleimani sedang merencanakan serangan dalam waktu dekat terhadap personel AS di Timur Tengah.
AS akan mencari pembenaran atas pembunuhan Soleimani berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB, yang mencakup hak individu atau bersama untuk membela diri terhadap serangan bersenjata.
Menurut Pasal 51, negara-negara harus "segera melaporkan" kepada Dewan Keamanan beranggotakan 15 negara atas setiap langkah yang ditempuh dalam menjalankan hak membela diri. Amerika Serikat menggunakan Pasal 51 untuk membenarkan aksi yang diambil di Suriah terhadap ISIS pada 2014.
Sumber: Reuters
Baca juga:Puluhan pekerja minyak AS siap tinggalkan Irak pascaserangan udara
Baca juga:Ayatollah Ali Khamenei kutuk serangan AS di Irak
Baca juga:Gedung Putih minta Pentagon sediakan opsi serangan terhadap Iran
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Berita Terkait
Harga minyak dunia melonjak
Minggu, 5 Januari 2020 6:46
Milisi Irak dianggap organisasi teroris asing
Sabtu, 4 Januari 2020 17:46
Perang Dunia dikhawatir meletus, Jenderal Quds tewas
Jumat, 3 Januari 2020 18:18
Parlemen Irak bersidang usir pasukan AS
Senin, 6 Januari 2020 7:48
Harga emas melonjak di tengah ketegangan AS-Iran
Minggu, 5 Januari 2020 6:39
Trump ancam hancurkan 52 target di Iran
Senin, 6 Januari 2020 7:38
Daftar capres Iran akan diumumkan 11 Juni
Minggu, 26 Mei 2024 12:58
Piala Dunia 2022 - Dahsyat, dua gol pada waktu tambahan bawa Iran taklukkan Wales
Sabtu, 26 November 2022 5:31