Teheran (ANTARA) - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada Rabu (12/3) mengatakan bahwa negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) tidak akan mengarah pada pencabutan sanksi, melainkan justru semakin memperketatnya.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan tahunan dengan mahasiswa di Teheran.
Ia menyoroti bahwa masih ada pihak di Iran yang terus mempertanyakan mengapa Iran tidak bernegosiasi dengan AS. Menjawab hal itu, Khamenei menegaskan bahwa perundingan tidak akan membawa hasil positif bagi negara tersebut.
"Saya ingin mengatakan bahwa jika tujuan negosiasi adalah untuk mencabut sanksi, maka berunding dengan pemerintahan AS saat ini tidak akan menghapus sanksi, melainkan justru memperketatnya," ujarnya.
"Negosiasi hanya akan memperberat tekanan. Berunding dengan pemerintahan ini justru akan meningkatkan tekanan." katanya menambahkan.
Pernyataan Khamenei itu disampaikan pada hari yang sama dengan kunjungan Anwar Gargash, diplomat senior UEA sekaligus penasihat presiden Uni Emirat Arab, ke Teheran untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi.
Menurut Kementerian Luar Negeri Iran, Gargash membawa surat dari Presiden AS Donald Trump untuk Ayatollah Khamenei.
Meskipun isi surat tersebut masih menjadi spekulasi, sejumlah sumber menyebutkan bahwa Trump berupaya melanjutkan negosiasi dengan Iran demi menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 dengan imbalan pembatasan program nuklir Iran.
Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian bersejarah itu pada Mei 2018. Sejak saat itu, Iran secara bertahap meningkatkan pengayaan uranium dari 3,57 persen -- sesuai ketentuan perjanjian -- menjadi 60 persen kemurnian.
Iran sempat mengadakan perundingan tidak langsung dengan pemerintahan Joe Biden yang dimediasi Uni Eropa, namun pembicaraan panjang tersebut tidak menghasilkan terobosan, sementara ketegangan terus meningkat.
Dalam pernyataannya, Khamenei mengakui bahwa sanksi berdampak pada Iran, tetapi bukan satu-satunya penyebab permasalahan ekonomi negara itu.
Ia juga menanggapi ancaman AS terhadap program nuklir Iran. Menurutnya, Washington selalu mengeklaim tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir. Namun, Khamenei menegaskan bahwa jika Iran memang ingin mengembangkannya, AS tidak akan mampu menghentikannya.
"Fakta bahwa kami tidak memiliki senjata nuklir dan tidak berusaha memilikinya adalah karena kami sendiri yang tidak menginginkannya, berdasarkan alasan tertentu," tegasnya.
Khamenei juga menekankan bahwa Iran tidak menginginkan perang. Namun, ia memperingatkan bahwa jika AS dan sekutunya melakukan "langkah yang keliru," Iran akan memberikan respons yang "tegas dan pasti."
Sumber: Anadolu.
Baca juga: Joe Biden perkirakan jumlah warga tewas kebakaran Los Angeles terus meningkat
Baca juga: Tiga negara Eropa akui Palestina, Amerika menolak