Dubai (ANTARA) - Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut penembakan tak disengaja yang dialami sebuah pesawat Ukraina sebagai "kesalahan tak termaafkan".
Rouhani mengatakan Iran akan menghukum semua pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut dan bahwa "kejadian tragis" itu akan diselidiki secara penuh.
"Itu adalah kesalahan yang tidak termaafkan ... tidak mungkin hanya satu orang yang menyebabkan pesawat itu jatuh," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi, Selasa.
"Pengakuan angkatan bersenjata bahwa mereka salah adalah langkah pertama yang bagus... Kita harus memastikan kepada masyarakat bahwa kesalahan ini tidak akan terjadi lagi," katanya.
Seperti dilaporkan Reuters, Rouhani menambahkan bahwa pemerintahannya "bertanggung jawab terhadap Iran dan bangsa-bangsa lainnya yang para warganya kehilangan nyawa dalam kecelakaan pesawat itu".
Sementara itu, Xinhua melaporkan bahwa Rouhani telah meminta lembaga peradilan Iran membentuk "pengadilan khusus" untuk menyelidiki kejatuhan pesawat Ukraina tersebut di Iran.
"Pengadilan khusus harus dibentuk dengan beranggotakan hakim senior dan puluhan pakar. Berkas (pesawat Ukraina yang jatuh) ini bukan kasus biasa. Dunia sedang menyaksikan kita," katanya, seperti disiarkan televisi negara.
Baca juga:PM Kanada: Korban pesawat masih hidup kalau kawasan tidak tegang
Baca juga:Pesawat Ukraina ditembak Iran, lima negara akan bahas tindakan hukum
Rouhani menyatakan puas dengan pengakuan "jujur" yang diumumkan oleh angkatan bersenjata soal "kesalahan" mereka menyangkut pesawat jatuh tersebut.
Sang presiden mengatakan pengakuan itu adalah langkah pertama dari langkah-langkah selanjutnya, yang harus diambil untuk menjelaskan dimensi peristiwa nahas itu.
Ia menyebutkan bahwa masalah itu tidak bisa ditudingkan sebagai kesalahan satu orang saja, yang memencet tombol dan kemudian menyebabkan pesawat dihantam.
"Ada orang-orang lain (yang terlibat dalam insiden itu) dan saya menginginkan agar kasus itu benar-benar dijelaskan kepada masyarakat," tegasnya.
Pada Rabu pekan lalu, sebuah pesawat penumpang Ukraina berjenis Boeing 737-800 jatuh di dekat Teheran. Seluruh 176 orang di dalam pesawat itu, termasuk sejumlah warga Kanada dan Ukraina, tewas. Iran telah mengakui bahwa pesawat itu jatuh karena "kesalahan manusia."
Sumber: Reuters, Xinhua-OANA
Baca juga:PM Kanada: Iran harus pertanggungjawabkan penembakan pesawat Ukraina
Baca juga:Presiden Ukraina harapkan penyelidikan penuh, kompensasi dari Iran
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Berita Terkait
Bos tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin diyakini tewas dalam kecelakaan pesawat
Kamis, 24 Agustus 2023 9:46
Lima negara akan bahas tindakan terhadap Iran
Selasa, 14 Januari 2020 7:24
Presiden Ukraina : Iran harus bertanggung jawab
Minggu, 12 Januari 2020 14:39
Presiden Ukraina tanggapi serangan Iran
Sabtu, 11 Januari 2020 15:25
Iran akui tembak pesawat Ukraina
Sabtu, 11 Januari 2020 15:19
Kanada peringatkan Iran pascajatuhnya pesawat Ukraina
Sabtu, 11 Januari 2020 11:03
Jaksa Agung AS nyatakan Trump berwenang terhadap Soleimani
Selasa, 14 Januari 2020 17:07