Shanghai (ANTARA) - Orang keempat yang terinfeksi pneumonia meninggal di pusat Kota Wuhandi Chiansetelah virus korona baru mewabah, demikian diungkapkan otoritas kesehatan pada Selasa.
Orang keempat itu, pria berusia 89 tahun, mengalami beberapa gejala pada 13 Januari dan dirawat di rumah sakit lima hari kemudian setelah sangat sulit bernapas, kata Komisi Kesehatan Kota melalui pernyataan. Pria tersebut meninggal pada 19 Januari.
Komisi mengungkapkan bahwa sang pasien juga memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes dan jantung koroner.
Dalam pernyataan terpisah yang diunggah di akun resmi Weibo miliknya, Komisi Kesehatan Wuhan menyebutkan 15 petugas medis di kota tersebut sudah didiagnosis mengidappneumonia dengan dugaan satu kasus lainnya. Dari petugas yang terinfeksi, satu orang berada dalam kondisi kritis, tambahnya.
Wabah yang berasal dari Wuhantersebut menyebar ke banyak kota di China, termasuk ibu kota,Beijing, dan Shanghai dengan empat kasus dilaporkan berada di luar China, yakni di Korea Selatan, Thailand serta Jepang.
Hingga Senin (20/1) pukul 18.00 waktu setempat, menurut laporan TV pemerintah,otoritas menyebutkan ada total 217 kasus virus baru di China, yang 198 di antaranya berada di Wuhan.
Sumber: Reuters
Baca juga:China sebut ada korban meninggal kedua akibat pneumonia di Wuhan
Baca juga:Korea Selatan konfirmasi kasus pertama virus korona
Baca juga:Virus China bisa menyebar, WHO peringatkan rumah sakit
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Berita Terkait
WHO ingatkan ancaman virus China
Kamis, 23 Januari 2020 3:42
Seorang dokter terinfeksi virus mematikan China
Kamis, 23 Januari 2020 3:17
Pengembangan vaksin virus berbahaya China butuh waktu
Kamis, 23 Januari 2020 3:00
Antisipasi Indonesia hadapi virus berbahaya China
Rabu, 22 Januari 2020 20:21
17 meninggal, dua kota China diblokade
Jumat, 24 Januari 2020 4:44
Corona jadi perhatian besar dunia
Kamis, 23 Januari 2020 17:04
AS kecewa China tolak penyelidikan asal usul COVID-19
Jumat, 23 Juli 2021 16:04
Catatan Ilham Bintang - Penanganan virus COVID-19 di Selandia Baru
Senin, 19 Juli 2021 10:07