Chicago (ANTARA) - Emas naik ke level tertinggi hampir tiga minggu pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena meningkatnya ketakutan atas kejatuhan ekonomi dari wabah virus corona yang membuat investor bergegas mencari aset-asetsafe-havenseperti emas.
Kontrak emas berjangka paling aktif untuk pengiriman Februari di bursa Comex naik 5,50 dolar atau 0,35 persen, menjadi menetap di 1.577,40 dolar per ounce. Emas berjangka AS naik 6,50 dolar AS atau 0,40 persen menjadi 1.571,90 dolar AS per ounce pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Sementara itu harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi 1.577,31 dolar AS per ounce pada pukul 01.50 sore waktu setempat (18.50 GMT). Harga naik sempat naik di awal sesi mencapai 1.586,43 dolar AS per ounce, level tertinggi sejak 8 Januari.
"Pembeliansafe-haventelah dipicu oleh virus corona baru di China dan kami melihat aksi jual besar-besaran di pasar ekuitas ... Sebagian besar panik, pasar melihat prospek ekonomi China melambat," kata Edward Meir, analis di ED&F Man Capital Markets. "Kita bisa mencapai tertinggi baru-baru ini di atas 1.600 dolar AS jika hal ini terus memburuk."
Korban tewas akibat wabah virus corona telah meningkat menjadi 81 di China, dengan 2.800 kasus dikonfirmasi, dan virus telah menyebar ke lebih dari 10 negara, termasuk Amerika Serikat dan Prancis.
Saham-saham AS dibuka dengan lebih dari satu persen lebih rendah, sedangkan imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah AS jatuh ke level terendah dalam lebih dari tiga bulan.
"Tren utama (dalam emas) tetapbullish, dengan koreksi jangka pendek yang terlihat dalam beberapa minggu terakhir tampaknya mereda, meningkatkan kemungkinan harga mencapai tertinggi baru 7-tahun dalam beberapa minggu ke depan," kepala analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa mengatakan dalam sebuah catatan.
Emas mencapai level tertinggi 7 tahun mendekati 1.610,90 dolar AS per ounce awal bulan setelah seorang jenderal Iran tewas dalam serangan udara AS, tetapi reli itu berumur pendek.
Investor akan menyaksikan pertemuan kebijakan pertama Federal Reserve AS tahun ini pada 28-29 Januari, di mana pertemuan tersebut secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Adapun logam mulia lainnya, di pasar berjangka perak untuk pengiriman Maret turun 5,7 sen atau 0,31 persen, menjadi ditutup pada 18,056 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April kehilangan 18,90 dolar AS atau 1,87 persen, menjadi menetap di 991,70 dolar AS per ounce.
Di pasar spot, perak turun 0,2 persen menjadi 18,05 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak 8 Januari di 18,33 dolar AS.
Baca juga:Harga emas Antam naik Rp6.000
Baca juga:Cemaskan virus China, emas lompat 6,50 dolar ke tertinggi tiga minggu
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Berita Terkait
AS kecewa China tolak penyelidikan asal usul COVID-19
Jumat, 23 Juli 2021 16:04
Catatan Ilham Bintang - Penanganan virus COVID-19 di Selandia Baru
Senin, 19 Juli 2021 10:07
WHO sebut secara global varianCOVID Delta jadi dominan
Sabtu, 19 Juni 2021 14:32
Menteri Kesehatan ingatkan tiga varian virus corona sudah masuk ke Indonesia
Rabu, 19 Mei 2021 21:01
Kemenkes: tiga varian baru virus lebih cepat menular telah di Indonesia
Rabu, 5 Mei 2021 3:27
Belum tuntas pandemi COVID-19, ada lagi ancaman Virus Nipah
Jumat, 29 Januari 2021 5:23
WHO nilai belum perlu peringatan keras atas varian baru virus corona
Selasa, 22 Desember 2020 13:49
Benarkah oleskan minyak kayu putih di masker bunuh virus corona?
Kamis, 3 Desember 2020 22:26