Tarakan (ANTARA) - Sebanyak 20 calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) terpilih mengikuti tes urine di kantor KPU Kota Tarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Tarakan pada hari Selasa (18/02) hasilnya negatif.
"Hasil tes urine menyatakan 20 calon anggota PPK negatif. Artinya tidak terbukti mengkonsumsi zat-zat yang terkandung pada narkoba," kata Komisioner KPU Tarakan Herry Fitrian di Tarakan, Rabu.
Sebelumnya dia mengatakan bila ada calon anggota PPK yang positif memakai narkoba, maka akan digantikan dengan 5 calon anggota PPK Pergantian Antar Waktu (PAW).
“Kalau kemarin hasilnya positif kita siap gantikan, ada 5 PAW. Kita tidak ada toleransi yang melanggar,” kata Herry.
Hal tersebut terkait, status Tarakan yang masuk zona merah narkoba, dimana banyak kasus penangkapan narkoba, ini jadi perhatian.
"Walaupun ada surat pernyataan kita tetap memastikan benar-benar bebas narkoba,” kata Herry.
20 calon anggota PPK menjalani tes urine dengan biaya mandiri karena tidak tercover oleh KPU dengan biaya Rp150 ribu.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tarakan, Agus Surya Dewi menuturkan, deteksi dini itu penting. BNN mengajak orang-orang yang berkomitmen tidak memakai narkotika.
"Indonesia ini menjadi sasaran empuk peredaran narkoba dari negara lain karena mudah sebagian masyarakat dibujuk, diiming-imingi materi dan lainnya," kata Agus Surya.
Baca juga: Seleksi calon PPK Tarakan profesional
Baca juga: KPU Tarakan mulai tahapan perekrutan petugas ad hoc