Dua tersangka baru dalam kasus pengeroyokan wartawan Antara

id Pengeroyokan wartawan antara

Dua tersangka baru dalam kasus pengeroyokan wartawan Antara

Kapolres Aceh Barat AKBP Andrianto Argamuda menyalami wartawan antara yang menjadi korban pemukulan di RSUD Cut Nyak Dhien, Meulaboh, Aceh Barat, Selasa (21/1/2020). Antara Aceh/M Haris SA

Banda Aceh (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Aceh Barat menetapkan dua tersangka baru dalam perkara dugaan pengeroyokan wartawan LKBN Antara Teuku Dedi Iskandar.

Kepala Polres Aceh Barat AKBP Andrianto Argamuda yang dihubungi dari Banda Aceh, Senin, mengatakan dua tersangka baru tersebut yakni berinisial Akrim dan Teuku Herizal

"Dengan penetapan tersebut, maka sudah empat terduga pelaku dijadikan tersangka. Penetapan Akrim dan Teuku Herizal sebagai tersangka pada Minggu (23/2)," kata AKBP Andrianto Argamuda.

Sebelumnya, Polres Aceh Besar, menetapkan dua tersangka pengeroyokan wartawan LKBN Antara. Kedua tersangka yakni berinisial Umar Dani dan Darmansyah alias Mancah.

AKBP Andrianto Argamuda menyebutkan penetapan tersangka baru karena mereka diduga turut bersama-sama melakukan tindak pidana pengeroyokan terhadap korban Teuku Dedi Iskandar.

"Keempat tersangka sudah ditahan. Menyangkut P21 kasus tersebut, penyidik menunggu petunjuk jaksa penuntut umum, apakah berkas perkaranya sudah dinyatakan lengkap atau belum," kata AKBP Andrianto Argamuda.

Wartawan LKBN Antara Teuku Dedi Iskandar dikeroyok ketika sedang mewawancarai Kepala Subbagian Humas Polres Aceh Barat di warung kopi Elnino, Desa Drien Rampak, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Senin 20 Januari 2020 sekira pukul 12.15

Akibat pengeroyokan tersebut, korban Teuku Dedi Iskandar terpaksa menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien, Meulaboh, hingga enam hari.

Teuku Dedi Iskandar juga sudah dimintai keterangan oleh penyidik polisi. Ia menyampaikan bahwa orang yang diduga pelaku beberapa kali mendatangi kediamannya, termasuk datang pada tengah malam.

"Dari tiga kali mereka datang ke rumah saya, sekali saya bertemu dengan mereka. Dalam pertemuan itu, mereka meminta berita pengancaman wartawan Modus Aceh tidak diberitakan. Semua saya jelaskan kepada polisi," kata T Dedi Iskandar.

Pewarta:M.Haris Setiady Agus