Sempat Mangkrak, Gedung di UBT Akhirnya Difungsikan

id Gedung, UBT, Difungsikan

Sempat Mangkrak, Gedung di UBT Akhirnya Difungsikan

PERESMIAN : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie bersama Direktur Sumber Daya Kemendikbud Dr Muhammad Sofwan Effendi meninjau gedung perkuliahan di UBT, Jumat (28/2) lalu. (humasprovkaltara)

Tarakan (ANTARA) - Sejumlah fasilitas gedung di Kampus Universitas Borneo Tarakan (UBT) yang sempat mangkrak, tahap demi tahap mulai fungsional. Salah satunya adalah gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang diresmikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, Jumat (28/2). Dengan telah diresmikannya Gedung berlantai 5 ini, Gubernur berharap mahasiswa dan semua jajaran UBT memelihara dengan baik, serta menjaga kebersihannya.

Semenjak menjabat Penjabat (Pj) Gubernur, Irianto berulang kali menyaksikan gedung-gedung mangkrak di UBT. Suatu waktu, tepat pada bulan Maret 2017 ia diundang Presiden Joko Widodo rapat terbatas di Istana Negara. "Dan saya sampaikan salah satunya kepada Pak Presiden Jokowi adalah agar melanjutkan pembangunan gedung-gedung mangkrak itu. Saat itu juga, Pak Presiden meminta Kemenristekdikti waktu itu untuk segera menindaklanjutinya," kata Irianto mengisahkan awal akan dibangunnya kembali gedung yang didominasi warna oranye itu.

Singkatnya, setelah melalui proses audit dan administrasi lainnya, gedung mangkrak yang salah satunya FKIP, mulai dilanjutkan pembangunannya pada 26 Juli 2019 hingga 27 Desember 2019 oleh Kementerian PUPR dengan nilai kontrak sebesar Rp 36,2 miliar.

Tidak berhenti di gedung FKIP. Tahun ini, kata Gubernur, Kementerian PUPR berkoordinasi dengan Kemendikbud, akan melanjutkan pembangunan gedung mangkrak Fakultas Ilmu Kesehatan. "InsyaAllah pengerjaan fisiknya akan dimulai awal Maret ini sampai Oktober 2020. Dan, kita tahu bersama bahwa Presiden Joko Widodo memberi perhatian serius bagi UBT sebagai salah satu perguruan tinggi di wilayah perbatasan NKRI yang harus terus dikembangkan. Waktu berkunjung Desember 2019 kemarin, atas dorongan kita dan rektor UBT, beliau berkomitmen membantu UBT Rp 100 miliar untuk membangun Dome Centre," tuturnya. Irianto mengharapkan, dengan gedung baru FKIP, mahasiswa dan seluruh jajaran UBT bertambah bersemangat untuk maju dan meningkatkan daya saing.

Sebelum meresmikan gedung FKIP, di UBT Gubernur sempat bersama-sama Direktur Sumber Daya Kemendikbud Dr Muhammad Sofwan Effendi. Kedatangan pejabat pusat tersebut dalam rangka melakukan evaluasi lapangan atas usulan pembukaan Prodi Profesi S1 Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan. "Selasa (25/2) kemarin kami sudah ketemu Pak Nizam, Dirjen Dikti Kemendikbud, dan hari ini mengutus Pak Sofwan langsung turun ke UBT untuk mengevaluasi. Saya kira, ini adalah gerak cepat, dan bentuk implementasi dari instruksi Pak Jokowi untuk memperhatikan Kaltara," ujarnya.

Gubernur mendambakan UBT akan jadi perguruan tingggi negeri kebanggan masyarakat Kaltara. "Tidak tertutup kemungkinan, orang Malaysia khususnya Sabah kuliah ke mari. Kita balik kondisinya sekarang. Kualitas akan kita tampilkan," kata Irianto. "Dan dua pekan ke depan, Pak Dirjen Dikti akan ke sini untuk meresmikan lagi Laboratorium dan Kelas Terpadu UBT. Ini adalah lompatan luar biasa kita semua. Kita juga terimakasih kepada jajaran Balai dan Satker Kementerian PUPR," tambahnya.

Saat sambutan peresmian gedung FKIP Gubernur mengundang masing-masing seorang mahasiswa dan mahasiswi naik ke podium sambutan bersama. Dua mahasiswa tersebut mendapat hadiah beasiswa Pemprov setelah menjawab pertanyaan yang diajukan Gubernur kepada keduanya. "Kalau Pak Jokowi bisanya ngasih sepeda kan. Tapi tadi saya enggak bawa sepeda. Jadi, Saya ngasih beasiswa kepada kedua adik-adik ini. Tolong Pak Sekda catat namanya. Anak Kaltara harus terus belajar, kompetitif, dan meningkatkan daya saing," ujarnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Borneo Tarakan Prof Adri Patton mengaku terharu dan bangga terhadap Gubernur Dr H Irianto Lambrie atas kepeduliannya terhadap pendidikan khususnya pengembangan UBT. "Sebenarnya 3 prodi di sini semua usulan Pak Gubernur. Pak Gubernur bilang untuk akuntasi sangat kurang. Keperawatan dan kebidanan juga masih sangat kurang. Alhamdulillah, atas dorongan dari Pak Gubernur, Keperawatan dan Kebidanan sidah di-S1-kan," ujar Rektor.

"Tetapi dalam perjalananya, kebidanan ini tersendat. Terakhir kebijakan moratorium kebidanan. Pak Gubernur bilang, buat surat ke Mas Mendikbud. Akhirnya Selasa (25/2/2020) lalu kami bertemu Dirjen Dikti. Dan hari ini sudah langsung turun Tim Evaluasi Kemendikbud ke UBT untuk direalisasikan Prodi S1 Kebidanan," ujarnya.

Rektor juga menyebutkan, bahwasanya kucuran anggaran pembangunan gedung mangkrak di UBT tidak terlepas dari komunikasi Gubernur dengan Presiden Joko Widodo yang kemudian ditindaklanjuti dengan cepat oleh Kementerian PUPR. "Tiga minggu ke depan Pak Dirjen Dikti akan meresmikan lagi Laboratorium Teknik Terpadu di sini. Terimakasih Pak Gubernur atas dorongannya," kata Adri Patton.