Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta nanti akan menyediakan tempat santai (relaksasi) khusus bagi tenaga medis yang melaksanakan tugasnya menangani pasien COVID-19 di RS darurat tersebut.
Nantinya akan diatur, setiap sekian jam operasional, tenaga medis harus beristirahat di ruang relaksasi dengan pendingin ruangan berstandar penyerap partikel udara efisiensi tinggi atau HEPA (High Efficiency Particulate Air) itu.
"Disiapkan satu ruang khusus untuk relaksasi, sehingga apabila mereka sudah operasional dengan ketentuan sekian jam, maka harus relaksasi. Sudah disediakan tempat untuk relaksasi," kata Marsekal Hadi Tjahjanto, di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu.
Menurut Panglima TNI, tenaga medis perlu diatur jadwalnya beristirahat secara bergantian, sehingga tidak berpotensi tertular virus karena kelelahan (fatigue).
Tidak hanya tenaga medis, disiapkan pula ruang santai bagi pasien yang merasa jenuh berada di ruang observasi.
"Pasien tersebut juga diberikan ruangan untuk relaksasi dan tentunya harus memenuhi standar, yaitu ruangan tersebut juga kita desain dengan kelengkapan pendingin ruangan (AC) yang menggunakan standar HEPA," ujar Panglima TNI.
Baca juga:Kontribusi perusahaan otomotif global untuk lawan corona
Ia menambahkan RS darurat di Wisma Atlet Kemayoran kini menuju siap untuk dioperasionalkan untuk menangani pasien COVID-19.
"Setelah kami cek, semua peralatan sudah lengkap. Dan diharapkan sesegera mungkin bisa dioperasionalkan untuk peralatan (penanganan) bagi yang terjangkit COVID-19 tersebut," ujar Panglima TNI itu pula.
Kapasitas di rumah sakit darurat tersebut diperkirakan saat ini bisa menampung 2.500 tempat tidur yang akan terbagi dalam dua klasifikasi, yaitu ruang isolasi dan ruang observasi.
Sebanyak empat gedung atautowerWisma Atlet Kemayoran kini sudah di-upgradedan segera difungsikan mendukung penanganan pasien COVID-19.
Baca juga:Empat tower Wisma Atlet rampung disemprot cairan disinfektan
TowerEnam danTowerTujuh akan digunakan untuk menerima pasien indikasi positif COVID-19.Toweritu akan dilengkapi peralatan laboratorium, ruang radiologi dan ruang isolasi, ruang perawatan intensif (intensive care unit/ICU dan non-ICU serta ruang rileks ber-AC dengan standar HEPA. Bagi tenaga medis, kata Hadi, ditempatkan ditowertiga yang terdiri dari tenaga medis TNI, Polri, BUMN, unsur rumah sakit swasta, dan kelompok yang mampu memberikan tenaganya dalam mendukung perawatan pasien COVID-19.
Sedangkan satutowerlagi untuk anggota gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 yang termasuk di dalamnya ada anggota TNI, Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan dari kelompok relawan.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Budisantoso Budiman
Berita Terkait
IDI imbau perketat protokol kesehatan antisipasi kasus COVID-19
Rabu, 6 Desember 2023 19:25
Catatan Ilham Bintang - Tiada lagi Jenderal Doni Monardo
Rabu, 6 Desember 2023 9:59
Satgas sebut rencana akhiri PPKM bentuk penyesuaian kebijakan
Jumat, 23 Desember 2022 5:53
Ini ciri Varian XBB, di antaranya gejala ringan dan cepat menyebar
Sabtu, 12 November 2022 10:59
Presiden Jokowi luncurkan IndoVac, vaksin COVID-19 buatan dalam negeri
Kamis, 13 Oktober 2022 11:17
WHO sebut akhir pandemi COVID "di depan mata"
Jumat, 16 September 2022 15:31
40,2 juta vaksin COVID-19 kedaluwarsa segera dimusnahkan
Rabu, 31 Agustus 2022 7:57
Indovac dan Inavac, nama vaksin COVID-19 buatan Indonesia
Minggu, 28 Agustus 2022 16:37