Di tengah pandemi, pendapatan Huawei justru meningkat

id Huawei

Di tengah pandemi, pendapatan Huawei justru meningkat

Pendapatan Huawei justru meningkat di tengah pandemi COVID-19

Tanjung Selor (ANTARA) - Huawei berhasil mencatatkan kinerja positif di tengah pandemi COVID-19, dengan membuka pendapatan sebesar 182,2 miliar yuan, atau naik 1,4 persen secarayear-on-yearsepanjang kuartal I 2020, dan margin laba bersih di kuartal I 2020 tercatat sebesar 7,3 persen.

Dalam keterangan tertulisyang diterima di Jakarta, Rabu, Huawei mengatakan kegiatan bisnis terus berjalan seperti biasa dan secara keseluruhan kinerja yang dicatatkan di kuartal I 2020 sesuai dengan ekspektasi.

Seiring dengan meluasnya penyebaran COVID-19 ke seluruh dunia, Huawei telah mengambil sejumlah langkah untuk memastikan keselamatan para pegawainya, dengan menggandeng mitra jaring pemasoknya dalam mengatasi tantangan produksi dan melanjutkan operasi.

Huawei juga membantu para operator untuk memastikan beroperasinya jaringan yang stabil dan aman dalam memenuhi kebutuhan terhadap jaringan yang disebabkan oleh pembatasan sosial (social distancing) yang mendorong orang beralih ketelecommuting, pendidikan jarak jauh, dan e-commerce untuk kebutuhan sehari-hari.

Sejak wabah menyeruak, Huawei dan para mitranya meluncurkan sejumlah aplikasi medis berteknologi 5G dan kecerdasan buatan (AI). Solusi diagnosis virus corona yang dibantu AI bisa memangkas waktu tinjauan CT scan dari 12 menit menjadi 2 menit, sehingga membantu dokter meningkatkan efisiensi diagnostiknya.

Sementara, konsultasi video jarak jauh berkemampuan 5G membantu mengatasi kurangnya tenaga ahli di garis depan serta meningkatkan efisiensi diagnosis dan perawatan pasien kritis. Adapun perangkat pencitraan panas berteknologi AI dapat mengukur suhu, sehingga meningkatkan efisiensi pencegahan infeksi dan pengendalian di tempat umum.

Di kawasan Asia Pasifik dan negara-negara ASEAN, Huawei telah bekerja sama dengan negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Brunei, Bangladesh, Kamboja dan Laos untuk mengatasi tantangan komunikasi di lapangan, memastikan konektivitas dan mendukung layanan penting dengan menggunakan teknologi yang inovatif selama pandemi COVID-19.

Di Indonesia, solusiAI-Assistedtelah dimanfaatkan oleh beberapa rumah sakit untuk mengoptimalkan penanganan pasien terinfeksi COVID-19 dengan mendukung percepatan deteksi dan diagnosis pasien.

Sementara, solusi Video Conference System telah mulai diaplikasikan untuk membantu memberikan proteksi terhadap para tenaga medis yang menjadi garda terdepan agar terhindar dari paparan COVID-19 melalui penyediaan solusi untuk koordinasi, pemeriksaan dan konsultasi jarak jauh.

Teknologi AI-assisted, didukung oleh jaringan 5G, membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas diagnosis dengan melakukan analisis otomatis terhadap 20.000 hasil CT scan dan membandingkan dengan sampel database yang ada, sehingga dapat dengan mudah mendeteksi 4.000 kasus yang terkonfirmasi.

Selain itu, fasilitas konsultasi jarak jauhnya membantu mengurangi risiko infeksi bagi staf medis dan meringankan beban sistem dengan memperluas kemampuan pengendalian penyakit ke berbagai wilayah di negara ini.

Baca juga:Facebook akan tambah pesan anti-misinformasi untuk berita corona

Baca juga:Waze sediakan informasi fasilitas "drive-thru" saat corona

Baca juga:Google larang penggunaan Zoom di laptop karyawan tapi di HP boleh
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani