Makassar (ANTARA) - Tim SARgabungan melanjutkan upaya pencarian 15 korban banjir bandang yang pada Senin (13/7) melanda sebagian wilayah Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.
"Hari ini dibagi menjadi enamSRU (Search Rescue Unit) untuk melakukan pencarian di daerah pemukiman warga," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) MakassarMustarisaat dihubungi pada Kamis.
Upaya pencarian korban banjir di daerah Masambadilakukan mulai dariKelapa Gading Asri dan Perumahan Graha, Jalan Masamba-Tomimi, Puncak Meli Patambua, Tugu Coklat, kawasan Jalan Ir Soekarno, sekitar Jalan Lesangi, dan perumahan sekitar bandara Andi Djemma.
Mustarimengatakan petugas pencari menghadapi kendala menuju lokasi pencarian karena jalanan masih berlumpur dan batang pohon tumbang belum semuanya dibersihkan.Sekitar lima ratus petugas SARdan potensi SARmendukungupaya pencarian korban.
Di Kabupaten LuwuUtara, banjir melandaKecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat.
Hingga Kamis (16/7), bencana banjir di LuwuUtara tercatat telah menyebabkan 21 orang meninggal dunia.
Selain itu, bencana banjir menyebabkan 4.930 rumah terendam, 10 rumah hanyut, 213 rumah tertimbun pasir bercampur lumpur, satu Kantor Koramil 1403-11 terendam air dan lumpur, jembatan antar desa terputus, dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur setinggi satu hingga empat meter.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),banjir memaksa 156 kepala keluarga yang terdiri atas 655 orang mengungsi dan berdampak pada 4.202 keluarga yang terdiri atas 15.994 orang.
Baca juga:
Banjir bandang Luwu Utara, korban jiwa bertambah jadi 21 orang
4.930 keluarga terdampak banjir bandang di Luwu Utara
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Maryati