Tarakan (ANTARA) - Satu kasus positif COVID-19 bertambah di Tarakansetelah hampir dua pekan tanpa kasus, dimana pasien merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta dengan jenis kelamin laki – laki yang berinisial SR (49) warga Kelurahan Pamusian.
“Pasien SR sempat melakukan isolasi mandiri di salah satu hotel di Tarakan.Saat ini yang bersangkutan berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tarakan,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti di Tarakan, Sabtu.
Selain itu, pasien SR yang terkonfirmasi positif COVID-19 tidak ada menunjukan gejalaInfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
Jadi jumlah kumulatif kasus konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 89 orang dan pasien yang dinyatakan sembuh 88 orang.
Jumlah kasus suspek yang dipantau di Tarakan saat ini sebanyak 21 orang, yakni orang yang dengangejalaISPA.
“Dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal,” kata Devi.
Orang dengan salah satu gejala ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19, orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
“Jumlah seluruh kontak erat yang sedang dipantau yang saat ini sebanyak enam orang. Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19,” katanya.
Riwayat kontak erat yang dimaksud yakni kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable/kasus konfirmasi dalam radius satu meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih.
Kemudian sentuhan fisik langsung dengan kasus yang terkonfirmasi seperti salaman, berpegangan tangan dan lain – lain.
Selanjutnya orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus terkonfirmasi tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar.
Situasi lainnya yang mengindikasi adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi.
“Kami sampaikan, kepada seluruh masyarakat yang ada di Kota Tarakan agar selalu menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dengan mengadaptasi kebiasaan baru,” kata Devi.
Baca juga: Jumlah kasus suspek yang dipantau di Tarakan 30 orang
Baca juga: 21 pegawai KPU positif COVID-19