Pemkot Tarakan Bangun Gedung Pertemuan Kristiani dan Kantor MUI

id Pemkot

Pemkot Tarakan Bangun Gedung Pertemuan Kristiani dan Kantor MUI

Wali Kota Tarakan, Khairul pada pembuka dialog antar umat beragama yang digelar usai kegiatan peletakan batu pertama dan  peresmian pembangunan Gedung Pertemuan Kristiani, Tarakan, Sabtu (10/4). Dokumen Humas Pemkot Tarakan.

Tarakan (ANTARA) - Sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD bahwa pembangunan Sumber Daya Manusia menjadi salah satu Misi dari program pembangunan Pemerintah Kota Tarakan.

Untuk itu, pembangunan manusia yang bermoral dan berakhlakmenjadi salah satu fokus pemerintah kota dalam melakukan pembangunan di bidang tersebut.

Sebagai wujud komitmen tersebut, secara bertahap pembangunan fasilitas dibangun untuk pelaksanaan kegiatan yang berkenaan dengan keagamaan di Kota Tarakan. Berlokasi di Kelurahan Karang Harapan RT 8, Sabtu (10/4) telah dilakukan groundbreaking pembangunan Gedung Pertemuan Kristiani.

Dengan menggunakan APBD Kota Tarakan, gedung tersebut dibangun dengan pengerjaan multiyears hingga Tahun 2022 mendatang. Diharapkan gedung ini nantinya mampu mengakomodir aktivitas umat Kristiani dan Katolik.

Usai kegiatan tersebut, Wali Kota Tarakan Khairul beserta jajaran Forkopimda, FKUB, unsur Perangkat Daerah dan rombongan lainnya, melakukan peresmian Kantor Majelis Ulama Indonesia Kota Tarakan, yang telah selesai pembangunannya di kawasan Jalan Rusunawa Kelurahan Pamusian.

Kantor tersebut telah siap difungsikan untuk kegiatan operasional MUI Kota Tarakan dan kegiatan terkait kegiatan keislaman lainnya.

“Ini merupakan mimpi pemerintah Kota untuk membangun fasilitas yang dapat mendukung aktivitas keagamaan di Tarakan,” kata Khairul pada pembuka dialog antar umat beragama yang digelar usai kegiatan peletakan batu.

Bersama Forkopimda, dialog yang dihadiri berbagai elemen keagamaan Kota Tarakan tersebut, wali Kota Tarakan menitikberatkan pentingnya kerukunan antar umat beragama di Kota Tarakan. Kerukunan sangat penting terjaga ditengah kemajemukan masyarakat Tarakan baik itu agama maupun suku.

“Kehidupan toleransi antar umat beragama penting ditanamkan mulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga,” katanya.

Disebutkannya sebagai pemimpin harus dapat memberikan contoh bagaimana kerukunan ini dilakukan, sehingga masyarakat dapat mengikutinya.

Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Pemerintah Kota Tarakan ini juga menyampaikan apresiasi atas peran serta semua pihak yang telah turut menjaga dan menumbuhkembangkan harmonisasi kehidupan beragama di Tarakan.

Saat ini, Kalimantan Utara mendapat predikat kategori kehidupan paling rukun secara nasional. Hal tersebut juga sebagai pertanda bahwa di Kota Tarakan kehidupan antar umat beragama juga terjaga dengan sangat baik.

Namun dalam perjalanannya, kerukunan yang harmonis ini bisa saja mendapat ancaman. Radikalisme dan terorisme menjadi ancaman bagi kerukunan di tengah masyarakat.

Untuk itu, ia menghimbau jika ada sesuatu persoalan mari kita diskusikan bersama.
"Jangan mencari perbedaan, tapi carilah titik-titik persamaan,” kata Khairul.
Baca juga: Wali Kota Tarakan Beri Arahan petugas Lapas jalankan layanan Warna Bestari