Petugas Keamanan Kantor Radar Tarakan Dikeroyok Orang Tak Dikenal

id Pers

Petugas Keamanan Kantor Radar Tarakan Dikeroyok Orang Tak Dikenal

Petugas keamanan di kantor media cetak Radar Tarakan bernama Ariston (31) dikeroyok orang tak dikenal saat halaman kantor media tersebut di Tarakan, Jumat subuh (4/6). Antara/Susylo Asmalyah.

Tarakan (ANTARA) - Seorang petugas keamanan di kantor media cetak Radar Tarakan bernama Ariston (31) dikeroyok orang tak dikenal saat halaman kantor media tersebut di Tarakan, Jumat subuh.

"Saya nggak kenal yang pukul saya, yang keliatan empat orang," kata Ariston di Mapolres Tarakan.

Akibat pengeroyokan tersebut dia mengalami luka lebam pada sebagian tubuhnya dan melaporkan kejadian ke Polres Tarakan. Selanjutnya dilakukan visum.

Ariston mengatakan kejadian pengeroyokan berawal dari adanya dua orang perempuan yang tidak dikenalnya memasuki kantor Radar Tarakan yang terletak di Jalan Mulawarman.

"Tapi saya cuman melihat satu orang perempuan saya masuk dan minta tolong, ngakunya mau diperkosa," kata Ariston.

Kemudian datang lagi dua orang laki - laki mencari dua perempuan tersebut dan langsung mengeroyok Ariston yang dianggap menghalangi.

"Saya ditolong sama teman yang kebetulan lewat kantor," katanya. Akhirnya para pengeroyok pergi.

Sementara itu Direktur Radar Tarakan, Anthon Joy Nahampun saat mendampingi Ariston di Polres Tarakan mengatakan bahwa korban hanya hendak membantu dua perempuan yang mengaku hendak diperkosa.

"Saat dua perempuan itu masuk kantor ditegur sama Ariston, tapi perempuan itu bilang minta perlindungan karena mau diperkosa," kata Joy.

Kemudian datang lagi dua laki - laki mencari dua perempuan itu, dan mengeroyok korban karena dianggap menghalangi.

Sampai saat ini, personel Polres Tarakan masih melakukan pemeriksaan terhadap Ariston dan dua perempuan tersebut. Serta meminta tolong manajemen Radar Tarakan untuk dapat melihat rekaman CCTV yang ada di kantornya.
Baca juga: Catatan Ilham Bintang - Obituari: Mengenang Setiadi Tryman, tokoh pers film dan anggota PWI